Sarat Isu Kontroversial, Elektabilitas Anies Baswedan Bakal Tergerus Ridwan Kamil

Senin, 24 Februari 2020 - 11:21 WIB
Sarat Isu Kontroversial, Elektabilitas Anies Baswedan Bakal Tergerus Ridwan Kamil
Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menyempatkan Anies Baswedan sebagai kepala daerah dengan elektabilitas tertinggi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dari hasil survei yang dilaksanakan pada 9-15 Januari 2020 di 34 provinsi di Indonesia itu, Indo Barometer menempatkan elektabilitas Anies di angka 31,7% dengan tingkat pengenalan (popularitas) 91,7% atau tertinggi di antara enam kepala daerah yang digadang-gadang berpotensi maju di Pilpres 2024.

Firman mengakui, dalam pemilihan langsung, popularitas merupakan modal terbesar seorang calon pemimpin dipilih oleh rakyatnya. Sekalipun calon pemimpin memiliki kompetensi dan integritas, namun tanpa popularitas, kemenangan dipastikan sulit tercapai.

"Popularitas itu menjadi modal. Orang punya integritas, punya kompetensi kalau tidak populer yang kemungkinan kecil dipilih," tegas Firman di Bandung, Senin (24/2/2020). (Baca juga; Bertemu Prabowo Bahas Agenda Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Boro-boro, Saya Ngak Mikir ke Sana )

Namun, lanjut Firman, meski menempati posisi tertinggi, elektabilitas dan popularitas Gubernur DKI Jakarta itu rawan tergerus. Sebab, popularitas Anies selama ini kerap diwarnai sentimen negatif dari isu-isu kontroversial yang melekat pada Anies.

"Misalkan kasus banjir di DKI Jakarta yang banyak memunculkan sentimen negatif. Terlebih kita tahu DKI magnet politiknya sangat kuat, jadi isu nasional itu bersentuhan betul," jelasnya.

Menurut Firman, bukan tidak mungkin posisi Anies Baswedan akan tersalip oleh kepala daerah lainnya bilamana yang muncul selalu isu kontroversial.

"Bisa saja Pak Anies Baswedan lebih populer dan elektabilitasnya menjadi tinggi, tetapi kalau terlalu banyak isu kontroversial, bukan tidak mungkin dari waktu ke waktu bisa menurunkan elektabilitas," paparnya.

Kondisi berbeda, lanjut Firman, terjadi pada Ridwan Kamil yang ditempatkan Indo Barometer sebagai calon kepala daerah dengan elektabilitas di Pilpres 2024 sebesar 8,2% dan popularitas 65,8%.

Menurut Firman, elektabilitas Ridwan Kamil justru berpotensi terus naik, bahkan bisa menyalip Anies Baswedan. Sebab, selama ini, hampir tidak ada sentimen negatif yang melekat pada Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil itu.

"Tidak ada sebetulnya hal-hal yang kontroversial dari Kang Emil (Ridwan Kamil). Kalau saya melihat memang sejauh ini kang Emil kan lebih fokus untuk membereskan Jabar kan," ungkapnya.

Terlebih, kata Firman, ajang Pilpres 2024 akan berlangsung pada 2024 nanti. Artinya, masih terlalu jauh bilamana berpatokan pada hasil survei yang terjadi saat ini.

"Sebenarnya waktunya masih panjang dan kita juga belum tahu, itu nama yang beredar saat ini belum tentu itu yang akan maju di 2024. Nah politik Indonesia kan banyak kejutan, seringkali yang muncul tiba tiba orang yang tadinya tidak dibicarakan," katanya.

Firman juga menjelaskan, survei merupakan hasil dari opini publik. Sedangkan responden tersebut dipilih secara random, termasuk orang yang awam.

"Nah biasanya memang figur-figur yang terekspos oleh media itu yang kemudian masuk dalam radar orang-orang yang ditanya (responden) itu," katanya.

Disinggung soal penilaiannya terhadap Ridwan Kamil, Firman menyebut, Ridwan Kamil selama ini hanya lebih rendah dalam hal coverege dari media mainstream, khususnya mengenai isu nasional.

"Hal tersebut berbeda dengan kepala daerah lainnya, walaupun tak jarang isu pemberitaan mereka tak selamanya positif," imbuhnya. (Baca juga; Prabowo Tokoh Paling Populer dan Disukai )

Namun, bilamana bicara media sosial, Ridwan Kamil boleh dibilang unggul dari gubernur lainnya, sebut saja Anies Baswedan, Khofifah Indar Parawansa, Ganjar Pranowo maupun Tri Rismaharini. Hal itu terukur dari jumlah pengikut pada media sosial Ridwan Kamil, seperti akun Instagram dan Twitter-nya.

"Sudah lumayan kalau kita bicara konteks nasional di (capres) 2024, ya bagaimanapun Kang Emil disebut-sebut sebagai salah satu kandidat," tandas Firman.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2536 seconds (0.1#10.140)