250 Kain Khas Nusantara Bakal Dipamerkan di Bandung, Catat Tanggalnya

Senin, 08 Oktober 2018 - 15:13 WIB
250 Kain Khas Nusantara Bakal Dipamerkan di Bandung, Catat Tanggalnya
Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar Casmadi (kanan) dan Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman UPTD Pengelolaan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar Eddy Sunarto memaparkan rencana Museum Expo
A A A
BANDUNG - Sebanyak 250 kain khas Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia bakal dipamerkan di ajang Museum Expo 2018 di Museum Sri Baduga, Jalan BKR, Kota Bandung pada 9-23 Oktober 2018. Acara tersebut akan menjadi pameran bernilai sejarah tinggi.

Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Casmadi mengatakan, pameran kain Nusantara ini akan menghadirkan koleksi kain dari 36 museum yang berasal dari 27 provinsi. Selain itu, juga ada koleksi pribadi yang sengaja didatangkan langsung dari tempatnya.

"Jenis kain yang masuk ke kami sebanyak 250. Tetapi setelah diseleksi, hanya 130 yang menjadi fokus untuk dikurasi. Walaupun sisanya sebanyak 120 tetap ikut pameran untuk diperkenalkan kepada publik," kata Casmadi di Museum Sri Baduga, Senin (8/10/2018).

Menurut Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman UPTD Pengelolaan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Eddy Sunarto, beberapa kain tenun dari Jabar yang akan dipamerkan misalnya kain batik cadasan dari Cirebon, tenun Garut, Indramayu, dan lainnya.

"Ada juga koleksi yang kami pinjam dari Bogor. Kain yang dibuat dari kulit pohon yang ditumbuk, kemudian dibuat menjadi kain," jelas Sunarto.

Bila ditilik dari kain yang bernilai sejarah tinggi, ada kain tenun dari Kalimantan Tengah yang berusia cukup tua. Kain tenun itu memiliki nilai sejarah karena ada silsilah kerajaan yang mengenakannya. Juga kain dari Sulawesi Selatan yang motifnya cukup bagus, warisan para leluhur.

Dia mengatakan, 250 kain terutama tenun yang akan dipamerkan cukup mewakili keberagaman kain di Indonesia. "Beberapa kain yang ada di Jabar ada yang sudah punya nilai ekonomi tinggi. Misalnya tenun Garut dan Indramayu. Tapi memang kalau tenun Majalaya masih harus mendapat perhatian, seolah antara hidup dan mati," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4245 seconds (0.1#10.140)