Setelah Wuhan, Giliran Warga Kota Daegu Korsel Dilarang Keluar Rumah

Jum'at, 21 Februari 2020 - 16:34 WIB
Setelah Wuhan, Giliran Warga Kota Daegu Korsel Dilarang Keluar Rumah
Kota Daegu di Korsel ditutup karena penyebaran virus Corona yang super-cepat. Foto/Reuters
A A A
DAEGU - Penyebaran virus Corona (COVID-19) yang cepat, memaksa Wali Kota Daegu, Kwon Young-jin memerintahkan warganya tetap tinggal di dalam rumah. Daegu adalah kota terbesar keempat di Korea Selatan (Korsel) berpopulasi 2,5 juta jiwa.

"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Walikota Daegu, Kwon Young-jin, dalam instruksinya, saat memperingatkan kemungkinan kasus lebih lanjut seperti dikutip dari Newshub, Jumat (21/2/2020).

Pusat perbelanjaan, restoran, dan jalan-jalan di Daegu mendadak sepi seperti dalam adegan-adegan yang disamakan oleh netizen lokal seperti film bencana. Diketahui satu orang telah meninggal dan 104 orang terinfeksi virus Corona di Korsel -sebagian besar berada di Daegu. (Baca juga; Virus Corona Membunuh 2.130 Orang hingga Sore Ini Termasuk di Korsel )

Dari penelusuran terhadap wabah ini, virus Corona menyebar di Daegu diduga berasal dari seseorang yang terinfeksi virus Corona yang menghadiri kebaktian di sebuah gereja. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyebut kejadian ini sebagai "peristiwa penyebaran super".

Gereja yang menjadi pusat wabah ini adalah cabang dari Gereja Shincheonji Yesus. Gerakan keagamaan yang didirikan pada 1984 oleh Lee Man-hee dari Korsel dan memiliki sekitar 500.000 pengikut. (Baca juga; Kasus Infeksi Virus Corona Covid-19 di Korsel Melejit )

Kwon mengatakan, setidaknya 90 lebih dari sekitar 1.000 orang lainnya yang menghadiri kebaktian di gereja the Temple of the Tabernacle of the Testimony juga menunjukkan gejala infeksi virus Corona. "Kami berencana untuk menguji semua orang di gereja itu dan telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," jelas Kwon.

Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Kang-lip pada briefing terpisah di kota administratif Sejong mengatakan bahwa situasinya "sangat parah." Kasus-kasus yang sebelumnya dilaporkan di Korsel sebagian besar melibatkan orang-orang yang melakukan perjalanan secara individu ke China atau melakukan kontak dengan seseorang yang pernah ke negara itu.

Pihak berwenang Daegu memerintahkan penutupan semua taman kanak-kanak, sementara sekolah mempertimbangkan untuk menunda awal semester musim semi yang dijadwalkan awal Maret ini.

Kementerian Pertahanan Korsel melarang pasukan yang ditempatkan di Daegu meninggalkan barak dan menerima tamu. Sementara militer Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan serupa pada pangkalan tentaranya di kota itu, yang menampung ribuan tentara, anggota keluarga, dan pegawai sipil.

Topik-topik seperti "Penutupan Daegu" dan "gereja Daegu" ada di antara pencarian teratas di portal utama Korsel, Naver, ketika perdebatan di dunia maya memanas tentang apakah kota lain harus ditutup. Seorang pejabat KCDC mengatakan pemerintah belum mempertimbangkan tindakan tersebut.

Virus Corona Covid-19 juga telah menyebar ke seluruh dunia, dengan kasus baru dilaporkan di Timur Tengah. (Baca juga: Iran Konfirmasi Kasus Virus Corona Covid-19 Pertama )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4457 seconds (0.1#10.140)