Talud Tebing di Jalan Raya Limbangan Garut Runtuh, Beruntung Tak Ada Korban

Jum'at, 21 Februari 2020 - 12:14 WIB
Talud Tebing di Jalan Raya Limbangan Garut Runtuh, Beruntung Tak Ada Korban
Talud atau tembok penahan tebing di tepi Jalan Raya Limbangan, Kabupaten Garut runtuh. Foto/Dokumentasi Warga
A A A
BANDUNG - Sebuah tebing di tepi Jalan Raya Limbangan, Kabupaten Garut, mengalami longsor, pada Jumat (21/2/2020). Video amatir berdurasi 30 detik yang mengabadikan detik-detik talud atau tembok penahan tebing itu runtuh, viral di media sosial.

Meski tepat berada di tepi jalan dan masih banyak warga yang lalu lalang di jalan tersebut, beruntung peristiwa itu tak menimbulkan korban baik luka maupun jiwa. Runtuhan talud hanya hanya menutup bahu jalan.

Kapolres Garut AKBP Dede Yudy Ferdiansah mengatakan, talud yang runtuh itu merupakan penyangga perumahan yang berada di atas tebing.

"Itu (tebing) penyangga perumahan. Kami telah menginstruksikan jajaran untuk melakukan pembersihan lokasi kejadian bersama instansi terkait," kata Dede saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Disinggung tentang penyebab tembok penahan tebing itu runtuh, Dede belum dapat memastikan. Dede juga belum bisa mengonfirmasi dugaan peristiwa runtuhnya talud akibat gempa di Kabupaten Tasikmalaya. "Belum bisa dipastikan," ujar Kapolres.

Diketahui, gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 07.57 WIB. Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi yang mengguncang wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya itu berkekuatan M 4,9.

Episenter atau pusat titik gempa terletak pada koordinat 8,17 LS dan 107,50 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Berdasarkan laporan masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda bergantung bergoyang).

"Di wilayah Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata BMKG dalam rilisnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4101 seconds (0.1#10.140)