35 Unit Ponsel Pintar Program Sapa Warga di Pangandaran Rusak
A
A
A
PANGANDARAN - Telepon seluler (ponsel) pintar atau smartphone untuk Ketua Rukun Warga (RW) dari Program Sapa Warga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat di Kabupaten Pangandaran banyak yang rusak.
Camat Kalipucang Kabupaten Pangandaran Nana Sukarna mengatakan, kerusakan smartphone yang terjadi di antaranya, cepat panas dan baterai cepat habis.
"Jumlah Desa di Kecamatan Kalipucang ada sembilan. Antara lain, Desa Pamotan, Cibuluh, Ciparakan, Emplak, Putrapinggan, Bagolo, Banjarharja, Kalipucang, dan Tunggilis," kata Nana.
Nana mengemukakan, jumlah kerusakan smartphone di Kecamatan Kalipucang mencapai 35 unit. "Kerusakan smartphone tersebut terjadi di Desa Pamotan, Cibuluh, Ciparakan, Emplak, Putrapinggan, Bagolo, dan Banjarharja," ujar dia.
Dari sembilan desa di Kecamatan Kalipucang, tutur Nana, hanya dua desa yang smartphone-nya tidak rusak, yaitu di Desa Kalipucang dan Tunggilis.
"Berikut data desa di Kecamatan Kalipucang yang smartphone-nya rusak, Desa Pamotan enam unit, Cibuluh dua, Ciparakan satu, Emplak tujuh, Putrapinggan enam, Bagolo empat, dan Banjarharja sembilan," tutur Nana.
Camat Kalipucang Kabupaten Pangandaran Nana Sukarna mengatakan, kerusakan smartphone yang terjadi di antaranya, cepat panas dan baterai cepat habis.
"Jumlah Desa di Kecamatan Kalipucang ada sembilan. Antara lain, Desa Pamotan, Cibuluh, Ciparakan, Emplak, Putrapinggan, Bagolo, Banjarharja, Kalipucang, dan Tunggilis," kata Nana.
Nana mengemukakan, jumlah kerusakan smartphone di Kecamatan Kalipucang mencapai 35 unit. "Kerusakan smartphone tersebut terjadi di Desa Pamotan, Cibuluh, Ciparakan, Emplak, Putrapinggan, Bagolo, dan Banjarharja," ujar dia.
Dari sembilan desa di Kecamatan Kalipucang, tutur Nana, hanya dua desa yang smartphone-nya tidak rusak, yaitu di Desa Kalipucang dan Tunggilis.
"Berikut data desa di Kecamatan Kalipucang yang smartphone-nya rusak, Desa Pamotan enam unit, Cibuluh dua, Ciparakan satu, Emplak tujuh, Putrapinggan enam, Bagolo empat, dan Banjarharja sembilan," tutur Nana.
(awd)