Ini Dia 18 Kecamatan Rawan Longsor di Kabupaten Bogor

Kamis, 20 Februari 2020 - 16:02 WIB
Ini Dia 18 Kecamatan Rawan Longsor di Kabupaten Bogor
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah mengungkapkan, ada 18 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor yang rawan bencana alam tanah longsor. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BOGOR - Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor , Dede Armansyah mengungkapkan, ada 18 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor yang rawan bencana alam tanah longsor. 18 kecamatan tersebut masuk daerah rawan longsor karena secara geografis berada di ketinggian atau daerah perbukitan.

"Yang jelas Kabupaten Bogor itu memang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi. Baik di wilayah Bogor bagian Barat, Selatan, Timur, Tengah, dan Utara. Baik longsor maupun banjir. Tapi untuk rawan longsor itu ada di 18 kecamatan saja," ujarnya, Kamis (20/02).

Dia menuturkan, kecamatan yang berpotensi terjadi tanah longsor, adalah Tanjungsari, Sukamakmur, Cisarua, Ciawi, Cijeruk, dan Megamendung. Lalu di Kecamatan Cigombong, Tamansari, Tenjolaya, Pamijahan, Leuwiliang, Cigudeg, Nanggung, Jasinga, Sukajaya, Babakan Madang, dan Citeureup.

"Bahkan dari 418 desa di 40 kecamatan ini sekitar 200 desa rawan berpotensi terjadi bencana longsor. Jadi sebetulnya banyak, bahkan hampir merata di setiap kecamatan tadi," katanya. (Baca juga; Miris, Sedangkan Tidur Satu Keluarga di Bogor Tewas Tertimbun Longsor )

Dia menyebutkan, dengan kondisi geografis wilayah yang didominasi pegunungan dan perbukitan, perlu kerja sama semua pihak untuk mengantisipasi bencana alam. Hal tersebut untuk mencegah dan mengurangi risiko korban jiwa, kerugian harta benda, maupun kerusakan infrastruktur.

"Saat ini kita manargetkan 200 desa tangguh bencana (destana) yang tersebar di 40 kecamatan dan 418 desa. Saat ini memang baru terbentuk 41 desatana, dan tahun depan ditargetkan rampung secara keseluruhan," katanya.

Pihaknya mengimbau, masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau dataran tinggi untuk selalu siaga ekstra, apalagi jika sudah terjadi hujan dengan intensitas lama. "Ini harus di deteksi sedini mungkin, sebagai upaya maksimal dan supaya terhindar dari korban jiwa," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3073 seconds (0.1#10.140)