Gubernur Tanam Perdana Jahe di Subang, Hasilnya Akan Diekspor ke Eropa

Rabu, 19 Februari 2020 - 19:49 WIB
Gubernur Tanam Perdana Jahe di Subang, Hasilnya Akan Diekspor ke Eropa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin penanaman perdana jahe di lahan 100 hektare di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Rabu (19/2/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
SUBANG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin penanaman perdana tanaman jahe di lahan seluas 100 hektare di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Rabu (19/2/2020).

Kegiatan penanaman jahe tersebut merupakan wujud sinergitas antara dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jabar, yakni PT Agro Jabar dan Bank Jabar Banten (bank bjb). Menurut Ridwan Kamil, sinergitas yang dibangun tersebut menandakan bahwa kondisi dua BUMD tersebut terus membaik.

Dia juga menilai, jahe sebagai komoditas pertanian yang bernilai ekonomi, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. PT Agro Jabar bank bjb akan menanam jahe merah di lahan seluas 100 hektare dengan modal yang berasal dari bank bjb senilai Rp13 miliar.

"Menariknya, sudah ada pembeli yang siap. Ini sebenarnya yang harus dikembangkan, yaitu sebuah pertanian dengan sistem ekonominya sudah siap atau off taker," kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu.

Emil mengaku bersyukur karena kondisi BUMD sudah mulai menunjukkan kesehatan yang semakin prima. Menurutnya, butuh waktu 12 bulan lebih untuk mereformasi cara berbisnis yang baik, termasuk sumber daya manusia (SDM), sehingga hasilnya kini mengemuka.

"Yang menariknya lagi, kami mulai dengan yang namanya sinergi BUMD Jawa Barat. Jadi, BUMD-BUMD yang ada di lingkungan Pemprov Jabar ini harus saling menguatkan. Karena itu, permodalannya saya perintahkan jangan dari bank lain, tapi dari bjb," tegas Emil.

Dalam kegiatan yang disertai penandatanganan kerja sama antara PT Agro Jabar dan bank bjb tentang pemberian fasilitas kredit untuk budi daya jahe dan kentang itu, Emil juga menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mendata dan meningkatkan produksi komoditas pertanian yang ramai di pasaran.

Selain itu, dia meminta Agro Jabar proaktif mencari lahan pertanian di Jabar untuk mengembangkan komoditas pertanian tersebut.

"Jadi, saya perintahkan Agro Jabar untuk keliling Jawa Barat melihat tanah-tanah kosong. Tanah-tanah kosong ini ada karena pemilik lahan bingung mau menanam apa, takut tidak laku karena tidak ada pengetahuan tentang pasar," katanya.

Direktur Consumer dan Retail bank bjb Suartini menyebut, kolaborasi yang dibangun dengan Agro Jabar sebagai komitmen bank bjb dalam mendukung program dan pembangunan ekonomi di Jabar.

"Bank bjb senantiasa mendukung kegiatan usaha yang memiliki fundamental keuangan usaha yang cukup baik sebagaimana dimiliki PT Agro Jabar. Maka, penandatanganan kerja sama ini salah satu bentuk realisasi BUMD di Jawa Barat," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar (Perseroda) Kurnia Fajar menilai, tanaman jahe sebagai salah satu rempah Nusantara diminati masyarakat Eropa. Nantinya, jahe yang ditanam di Subang akan diekspor ke Eropa dan Korea Selatan.

"Kenapa jahe? Karena Jawa Barat memiliki agroklimat yang cocok dan sejarah sudah membuktikan bahwa rempah-rempah Nusantara dari lima besar rempah Nusantara yang dicari bangsa Eropa, salah satunya jahe," terangnya.

"Jadi, barang kali inilah saat yang tepat untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Nusantara, khususnya Jawa Barat," sambung Kurnia.

Penanaman jahe melalui kerja sama dengan bank bjb ini juga sebagai bagian dari pelaksanaan RKAP 2020 dan pemenuhan kontrak-kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan yang membutuhkan jahe sebagai bahan baku industrinya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9099 seconds (0.1#10.140)