Emil Blusukan di Pasar Astanaanyar, Pastikan Harga Bawang Putih Terjangkau

Selasa, 18 Februari 2020 - 13:10 WIB
Emil Blusukan di Pasar Astanaanyar, Pastikan Harga Bawang Putih Terjangkau
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan pemantauan dan berdialog dengan warga dan pedagang pasar usai memimpin operasi pasar bawang putih di Pasar Astanaanyar, Kota Bandung, Selasa (17/2/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin operasi pasar bawang putih di Pasar Astanaanyar, Kota Bandung, Selasa (18/3/2020). Operasi pasar digelar untuk mengendalikan harga bawang putih yang melonjak tinggi di pasaran.

Mengenakan pakaian dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun menyempatkan diri blusukan ke dalam pasar dan berbincang dengan warga serta pedagang pasar. Dia berharap, operasi pasar bawang putih dapat membuat harga bawang putih kembali normal.

Dalam kegiatan tersebut, Gubernur yang akrab disapa Emil itu didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar Moh Arifin Soendjayana, perwakilan Bank Indonesia (BI), Badan Urusan Logistik (Bulog), dan Kepolisian Daerah (Polda) Jabar.

Emil menuturkan, operasi pasar digelar setelah pihaknya mendapati keluhan dan laporan dari warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga terkait harga bawang putih yang meroket. Operasi pasar, kata Emil, juga sebagai komitmen Pemprov Jabar untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

"Naiknya hampir dua kali lipat, mendekati Rp50.000-Rp60.000 per kilo. Oleh karena itu, kami dengan sigap segera melakukan operasi pasar bawang putih dengan harga Rp28.000/kilo ke pasar di seluruh Jabar. Satu yang kita saksikan di Pasar Astanaanyar, satu dari sekian pasar di Bandung mewakili koordinasi ini," papar Emil.

Ke depan, lanjut Emil, pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan bawang putih di Jabar dari pasokan lokal sepanjang harganya terjangkau oleh masyarakyat. Pasalnya, selama ini, kebutuhan bawang putih warga Jabar mayoritas dipenuhi bawang putih impor.

"Alhamdulillah respons dari masyarakat baik. Mudah-mudahan dengan begini (operasi pasar) bisa menurunkan harga, sehingga stabilitas sembako di Jabar terkendali seperti yang kita lakukan di (komoditas) cabai," tutur Emil.

Pihaknya juga akan terus memantau pergerakan harga berbagai komoditas pangan mengingat isu wabah virus coron diprediksi bakal mempengaruhi impor produk pertanian dari China, termasuk komoditas bawang putih.

"Mudah-mudahan, kita doakan tidak ada masalah lagi, sehingga ekonomi di Jabar bisa berjalan lancar," ungkapnya.

Emil pun meyakinkan, operasi pasar bawang putih dengan volume hingga 8 ton kali ini menunjukkan bahwa stok bawang putih di Jabar masih berlimpah. Karenanya, dia mengimbau warga dan pedagang tak perlu mengkhawatirkan isu kenaikan harga bawang putih.

"Belanjalah bawang putih di operasi pasarnya Bulog dan Satgas Pangan Jabar untuk memastikan harga pangan terjangkau di angka Rp28.000 per kilo," imbuhnya. (BACA JUGA: Disindag Jabar Pastikan Stok Bawang Putih di Jawa Barat Aman )

Disinggung soal dugaan penimbunan bawang putih atau kartel, Emil menganggap rumor itu lazim terjadi di tengah kenaikan harga bahan pokok. Namun, kata Emil, pihaknya memilih lebih fokus pada pengendalian harga.

"Fokus di kita pastikan harga di dapur buat ibu-ibu itu terjangkau. Jadi, tugas di daerah tidak bisa terlalu jauh, kita hanya fokus kenaikan, kalau tidak (dikendalikan) inflasi naik, kalau naik berpengaruh ke daya beli," beber Emil.

Seusai memimpin operasi pasar bawang putih, Emil melanjutkannya dengan pemantauan komoditas bahan pokok dan berdialog dengan warga dan pedagang Pasar Astanaanyar. Kehadiran Emil di pasar tradisional itu pun disambut riuh.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2452 seconds (0.1#10.140)