Hadapi Era Industri 4.0, HIPMI KBB Dorong Pengusaha Muda Melek Digital

Selasa, 18 Februari 2020 - 00:38 WIB
Hadapi Era Industri 4.0, HIPMI KBB Dorong Pengusaha Muda Melek Digital
Wabup Bandung Barat Hengki Kurniawan dan pengusaha muda menjadi nara sumber di seminar forum bisnis BPC HIPMI KBB di Gedung HBS Cimareme, Senin (17/2/2020). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Berkembangnya teknologi informasi dan digital menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha muda untuk merintis kesuksesan di bidang yang mereka geluti.

Pasalnya jejaring media sosial membuat jarak dan keterbatasan sumber data manusia (SDM) sudah bukan lagi kendala, karena transaksi bisa terjadi tanpa penjual dan konsumen harus bertemu.

Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bekasi Radityo Egi Pratama, mengatakan di era industri 4.0 pengusaha muda harus memaksimalkan teknologi.

Kehadiran smartphone dan jejaring media sosial memungkinkan siapapun bisa memperkenalkan produk mereka ke pembeli di belahan dunia manapun secara real time.

"Pengusaha harus melek teknologi, manfaatkan itu untuk maju. Karena dengan teknologi jadi tidak ada batasan jarak, pasar terbuka lebar, dan segmentasi target juga jelas," kata Radityo yang ditemui seusai menjadi pembicara di seminar forum bisnis yang digelar BPC HIPMI KBB, Senin (17/2/2020).

Menurutnya banyak cara bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis melalui teknologi. Kalaupun belum melek teknologi, merek bisa berkolaborasi dengan teman atau keluarga.

Seperti ada ibu pelaku usaha yang pandai membuat produk olahan, karena belum paham teknologi, untuk pemasarannya dia memanfaatkan anaknya yang aktif di media sosial.

Selain itu pengusaha muda juga harus melek permodalan, jangan sampai terjebak dalam pinjaman modal yang malah berbunga tinggi dan tidak realistis. Akibatnya jangankan untuk mengembangkan usaha, untuk membayar pinjaman modalnya pun mereka kesulitan. Di sinilah peran HIPMI untuk membuka jaringan dan permodalan yang bisa dilakukan bersama-sama.

"Permodalan adalah kendala yang kerap dihadapi pengusaha muda. Makanya mereka juga dituntut melek soal permodalan agar tidak terjebak dalam Bank Emok," kata pria yang jadi kandidat Caketum HIPMI Jabar ini.

Sementara Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan menilai forum bisnis yang digelar BPC HIPMI KBB ini sangat bermanfaat karena menjadi ajang bertemunya para pengusaha muda.

Mereka bisa saling bertukar pengalaman, inspirasi, ataupun jaringan yang dapat membuat usaha berkembang. Apalagi sekarang sudah semestinya beralih dari cara pemasaran konvensional ke yang praktis dan simpel dengan pemanfaatan sosial media.

"Kami juga punya KBB GO yang bisa menjadi wadah pelaku usaha untuk memasarkan produknya, serta memfasilitasi supaya produknya masuk ke super market. Sebab ada ketentuan bahwa super market di KBB harus menjual 20% produk UMKM lokal," sebutnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6055 seconds (0.1#10.140)