Curah Hujan Tinggi hingga Maret, Wabup Hengki Imbau Warga KBB Waspada

Selasa, 18 Februari 2020 - 00:25 WIB
Curah Hujan Tinggi hingga Maret, Wabup Hengki Imbau Warga KBB Waspada
Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan meminta masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB), khususnya yang berada di kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.

Pasalnya curah hujan diprediksi hingga Maret masih tetap tinggi, sehingga dikhawatirkan bakal berpotensi memicu bencana longsor ataupun banjir bandang.

"Saya turut prihatin dengan longsor dan banjir bandang yang terjadi dibeberapa titik pada Minggu (16/2/2020). Makanya saya ingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana waspada, karena curah hujan sampai Maret masih tinggi," ucap Hengki yang ditemui seusai menjadi pembicara di seminar yang digelar HIPMI KBB, Senin (17/2/2020).

Pada bencana longsor dan banjir bandang Minggu kemarin, kata dia, Pemda KBB langsung merespons cepat dengan menerjunkan petugas BPBD ke lokasi.

Sama halnya ketika terjadi bencana banjir bandang di awal tahun, atau saat longsor pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah yang berdekatan dengan badan Jalan Tol Cipularang. Respons cepat dilakukan termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti KCIC ataupun Jasa Marga.

Terkait kondisi tanggap darurat bencana, Hengki mengaku Pemda KBB selalu siap, baik secara anggaran, kesiapan personel, maupun logistik.

Di wilayah langganan atau rawan bencana, pihaknya tak henti-henti mengimbau agar warga menjaga keselamatan. Termasuk bersikap pro aktif melapor ke petugas jika ada melihat potensi bakal terjadi bencama di wilayahnya.

"Beberapa wilayah di KBB memang daerah yang sering terjadi bencana (longsor). Makanya kami meminta petugas untuk stanby, dan aparat kewilayahan juga harus memantau kondisi di wilayahnya," pinta Hengki.

Selama ini dirinya dengan Bupati Aa Umbara selalu rapat koordinasi berbagi peran dalam penanganam bencana yang terjadi. Jika bupati lebih kepada mengkoordinasikan bantuan dari pemerintah daerah, sementara dirinya lebih mencari bantuan dari swasta melalui dana CSR.

Seperti ketika terjadi bencana banjir bandang yang menerjang Kampung Pajagalan, Cipeundeuy, Padalarang, sejumlah bantuan dari swasta bisa disalurkan.

"Saya lebih fokus mencari bantuan dari pihak swasta, untuk penanganan bencana. Alhamdulilah banyak juga yang peduli, seperti waktu bencana yang di Cipeundeuy lalu," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7302 seconds (0.1#10.140)