Arus Air Deras Jebol Tanggul Sungai Cisunggalah, Solokan Jeruk Terendam

Senin, 17 Februari 2020 - 19:59 WIB
Arus Air Deras Jebol Tanggul Sungai Cisunggalah, Solokan Jeruk Terendam
Banjir merendam Jalan Dayeuhkolot-Baleendah pada Minggu 16 Februari 2020 malam. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Curah hujan yang tinggi pada Minggu 16 Februari 2020 malam, menyebabkan arus air deras hingga menjebol tanggul Sungai Cisunggalah di Kampung Bojong Keusik RT 02/18, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk.

Akibatnya, banjir pun merendam Kampung Bojong Keusik dan Muara, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk RW 18, 01, 02, 05, 09, 17, 13, 15. Banjir mulai merendam kawasan tersebut pukul 20.00 WIB.

Kepala Pusat Pengendaran Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Budi Budiman mengatakan, tanggul jebol di Solokan Jeruk terjadi pada Minggu 16 Februari 2020 pukul 17.00 WIB.

"Penyebab bencana, hujan dengan intensitas lebat dan berdurasi lama menyebabkan volume air meningkat," kata Budi.

Banjir tersebut, ujar Budi, menyebabkan 400 kepala keluarga (KK) atau 700 jiwa terdampak. Selain permukiman warga, air juga merendam Puskemas Solokan Jeruk, SMP YPP, sekolah dasar, dan masjid.

"Tinggi genangan air saat kejadian tanggul jebol berkisar antara 10 sentimeter (cm) hingga 50 cm. Air mengalir sangat deras," tutur Budi.

Selain Solokan Jeruk, tutur Budi, banjir juga merendam kawasan Desa Dayuhkolot, Citeureup, Pasawahan, dan Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot.

Tinggi muka air (TMA) pada Minggu malam di Dayeuhkolot, berkisar antara 20 hingga 150 cm. Sebanyak 3.542 rumah warga, 19 sekolah, 29 tempat ibadah terendam.

Di Dayeuhkolot, banjir berdampak terhadap 1.413 kepala keluarga atau 5.260 jiwa. Warga mengungsi sebanyak 67 KK atau 189 jiwa. Mereka mengungsi ke Aula Dayeuhkolot, PLN, Kantor RW,
Masjid Argadinata, dan Masjid Ashopia.

"Selain rumah warga, banjir juga merendam 10 fasilitas umum (fasum), 11 SD, 25 masjid, tiga Madrasah, 4 PAUD, dan tiga taman kanak-kanak," tutur Budi.

Banjir juga merendam Kelurahan Andir dan Baleendah, Kecamatan Baleendah akibat meluapnya air Sungai Citarum. Sebanyak 4.434 (KK) atau 16.426 jiwa warga Baleendah terdampak. Jumlah warga yang mengungsi ke Gedung BPBD sebanyak 70 KK atau 203 jiwa.

"Di Baleendah, banjir merendam Jalan Andir–Katapang. Kemudian, Jalan Raya Baleendah–Dayeuhkolot dan Banjaran–Dayeuhkolot. Jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat karena tinggi muka air lebih dari 50 cm," ungkap Budi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8366 seconds (0.1#10.140)