Terdampak Virus Corona, Harga Bawang Putih di Bandung Masih Tinggi

Senin, 17 Februari 2020 - 15:04 WIB
Terdampak Virus Corona, Harga Bawang Putih di Bandung Masih Tinggi
Harga bawang putih di tingkat pengecer di Kota Bandung masih cukup tinggi, akibat terdampak kekhawatiran wabah virus Corona. SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Harga bawang putih di tingkat pengecer di Kota Bandung masih cukup tinggi, akibat terdampak kekhawatiran wabah virus Corona. Kendati pemerintah telah melakukan berbagai upaya, hingga saat ini harga satu kilogram bawang putih masih sekitar Rp60.000.

Sebelumnya, harga eceran bawang putih hanya di kisaran Rp 22.000 sampai 24.000 per kg. Kenaikan tersebut diperkirakan akibat berkurangnya pasokan.

Mahal harga bawang putih, dikeluhkan oleh pedagang di Pasar Kosambi, salah satunya, Kios PD Doa Ibu, Jaka. Menurut dia, harga bawang putih tinggi karena menurut suplayernya barangnya kosong akibat terdampak virus Corona. Jadi, harga jualnya mahal.

Saat ini, dia menjual Rp 50.000 per kg. Karena harganya mahal, pembeli pun jadi berpikir kembali untuk membeli bawang putih dalam jumlah yang banyak. Mereka, mengurangi pembeliannya. (Baca juga; Disindag Jabar Gelar Operasi Pasar Bawang Putih di Kota Bandung )

"Omzet turun drastis. Pembeli sepi turun hampir 50%. Biasanya, mereka membeli bawang putih 1 Kg, tapi karena mahal dikurangi jadi setengah. Begitu juga yang biasa beli setengah kilogram membelinya jadi seperempat," ujar Jaka, Senin (17/2/2020).

Padahal, biasanya per hari dia bisa menjual 20 Kg. Namun sekarang, menjual 5 Kg juga susah. Sehingga omsetnya turun. Selain bawang putih, harga sembako yang lain pun banyak yang naik. Yakni, bawang bombay harganya naik menjadi Rp45.000. Padahal, sebelumnya harganya Rp15.000-18/000 per kilogram.

Sembako yang harganya naik yang lainnya, kata dia, adalah gula putih awalnya sebesar Rp11.000 sekarang Rp13.500. Minyak goreng, biasanya Rp20.000 sekarang Rp25.000 per 2 Kg. Tepung terigu, harga per Kg nya naik dari Rp7.000 menjadi Rp8.000.

Pedagang lainnya Husen mengaku, dia menjual bawang putih per kilogramnya sekitar Rp40.000 sampai Rp50.000. Sebab, harga beli ke suplayernya sudah mahal. "Tapi ya karena harganya tinggi, omzet saya turun. Pembeli berkurang, pasokan barang ga ada jadi jualannya lesu," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3778 seconds (0.1#10.140)