Disindag Jabar Gelar Operasi Pasar Bawang Putih di Kota Bandung

Senin, 17 Februari 2020 - 14:37 WIB
Disindag Jabar Gelar Operasi Pasar Bawang Putih di Kota Bandung
Disindag Jabar menggelar operasi pasar bawang putih di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (17/2/2020). SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jawa Barat berupaya mengendalikan harga bawang putih lewat operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung.

Dalam operasi pasar tersebut, Disindag Jabar menggandeng Satuan Tugas (Satgas Pangan) dan salah satu importir bawang putih asal Jabar. Sedikitnya 8 ton bawang putih disiapkan dan dijual di bawah harga pasaran, yakni Rp28.000 per kilogram (kg).

Kepala Disindag Jabar Moh Arifin Soedjayana menuturkan, operasi pasar bawang putih ini digelar untuk mengintervensi harga bawang putih di tingkat konsumen yang saat ini masih tinggi, yakni Rp40.000-Rp50.000 per kg. (Baca juga; Jabar Optimalkan Pasokan Lokal untuk Atasi Kenaikan Harga Bawang Putih )

"Operasi pasar ini kami gelar setelah memantau harga bawang putih di lima pasar tradisional yang memang relatif tinggi, antara Rp40.000-Rp50.000 per kg," ujar Arifin di sela-sela operasi pasar bawang putih di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (17/2/2020).

Pihaknya berharap, lewat operasi pasar, harga bawang putih di pasaran dapat dikendalikan dan masyarakat pun mendapatkan bawang putih dengan harga normal. "Sebab, stok bawang putih saat ini sebenarnya banyak dan mencukupi hingga awal atau pertengahan Maret 2020," katanya.

Dalam operasi pasar bawang putih tersebut, masyarakat langsung menyerbu bawang putih yang harganya dipatok Rp28.000 per kg itu. Tidak hanya masyarakat, para pedagang di Pasar Kosambi pun ikut membeli bawang putih murah itu dalam operasi pasar yang digelar mulai pukul 07.00 WIB itu.

"Hari ini kita bawa 8 ton bawang putih. Tadinya operasi pasar ini hanya untuk pedagang. Namun animo konsumen rumah tangga cukup tinggi, akhirnya kami juga mempersilakan," imbuhnya.

Menurut Arifin, operasi pasar ini pun sekaligus menjadi shock theraphy bagi para pedagang yang memiliki stok lama bawang putih, agar segera menjual dengan harga acuan pemerintah, yakni Rp32.000 per kg. "Kalau masih kurang, nanti kita tambah lagi untuk dijual di pasar-pasar lainnya," tegas Arifin.

Arifin mengakui, tingginya harga bawang putih di pasaran merupakan dampak isu wabah virus corona di China. Pasalnya, sekitar 90% kebutuhan bawang putih Indonesia diimpor dari Negeri Tirai Bambu itu.

Pihaknya menduga, ada kepanikan bahwa bawang putih akan sulit diperoleh. Di lain sisi, ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi tersebut, sehingga menjual bawang putih di atas harga normal.

"Mungkin mereka beranggapan nanti impor bawang putih akan sulit, sehingga stok di pasaran berkurang. Padahal, kenyataannya, pemerintah masih mengizinkan impor bawang putih dari China," tandas Arifin.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3166 seconds (0.1#10.140)