Klinik Utama Halmahera Medika Bandung Resmikan Fasilitas DBC

Sabtu, 15 Februari 2020 - 22:52 WIB
Klinik Utama Halmahera Medika Bandung Resmikan Fasilitas DBC
Salah seorang pasien memanfaatkan fasilitas DBC di Klinik Utama Halmahera Medika Bandung. Insert: jumpa pers persemian fasilitas DBC. Foto-foto/Dok.Klinik Utama Halmahera Medika Bandung
A A A
BANDUNG - Klinik Utama Halmahera Medika Bandung meresmikan fasilitas Documentation Based Care (DBC) pertama di Jawa Barat di Gedung Klinik Utama Halmahera Medika, Jalan Halmahera Nomor 2, Kota Bandung, Sabtu (15/2/2020).

Peresmian fasilitas DBC dihadiri oleh pendiri RSKB Halmahera Prof Dr dr M Ahmad Djojosugito SpOT MHA, Direktur Klinik Utama Halmahera Medika dan Wadir Umum dan Keuangan RSKB Halmahera Siaga Hang Dimas Santoso, dokter penanggung jawab Klinik Utama Halmahera Medika sekaligus spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dr Rachmat Zulkarnain Goesasi Sp KFR, dan jajaran manajemen Halmahera Group.

DBC adalah alat rehabilitasi medis terkemuka dari Finlandia, alat ini berfokus pada penyembuhan otot punggung, leher, bahu, dan lutut.DBC dirancang dengan metode khusus berdasarkan pedoman rehabilitasi medis dan hasilnya telah terbukti di 20 negara dan 1.000 klinik di seluruh dunia.

Direktur Klinik Utama Halmahera Medika dan Wadir Umum dan Keuangan RSKB Halmahera Siaga Hang Dimas Santoso mengatakan, mayoritas masyarakat di Indonesia belum menyadari pentingnya fisioterapi masalah otot, tulang, cedera olahraga, dan cedera kerja.

"Pengobatan terhadap tulang yang patah bukan sekadar menyambung tulang belaka, tetapi yang lebih penting adalah pengembalian fungsi tulang dan sendi secara normal," kata Hang Dimas Santoso dalam jumpa pers.

"Tujuan utama rehabilitasi medis adalah mengatasi masalah pasien baik fisik maupun mental. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kemampuan dan kualitas hidup pasien seperti semula," ujar Hang.

Klinik Utama Halmahera Medika Bandung Resmikan Fasilitas DBC


Hang menuturkan, masalah yang timbul pada tulang pun tidak selalu disebabkan oleh hal-hal berat, seperti cedera saat berolahraga atau kerja.

"Namun lebih banyak disebabkan oleh pola hidup sehari-hari yang salah. Seperti, posisi duduk, membaca, atau cara mengangkat beban berat. Kasus terbanyak yang ditimbulkan oleh permasalahan pola hidup ini adalah nyeri punggung bawah," tutur dia.

Menurut Hang, kurangnya informasi mengenai hal ini menyebabkan nyeri punggung bawah menjadi penyebab disabilitas terbanyak di seluruh dunia.

"Oleh karena itu, agar proses rehabilitasi medis berbagai permasalah otot tulang menjadi lebih efektif dan efisien, Klinik Utama Halmahera Medika mempersembahkan fasilitas DBC pertama di Jawa Barat," ungkap Hang.

Sekadar untuk diketahui, fasilitas DBC di Klinik Utama Halmahera Medika menyediakan 12 alat rehabilitasi medis dari Finlandia yang disain khsusus untuk menormalkan otot-otot agar tetap terukur dan terarah.

DBC diadopsi oleh 20 negara dengan 1.000 klinik tersebar di seluruh dunia. Klinik Utama Halmahera Medika Bandung merupakan satu-satunya yang menyediakan fasilitas DBC di Jawa Barat.

Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Halmahera Siaga yang didirikan pada tahun 1992 oleh Prof Dr dr M Ahmad Djojosugito SpOT MHA, adalah rumah sakit pionir dalam bidang ortopedi dan traumatologi di Jawa Barat.

Saat ini, selain menjadi pusat rujukan ortopedi dan traumatologi, RSKB Halmahera Siaga terus berkembang dengan melayani kasus bedah lain dan non-bedah.

Setelah memantapkan posisi sebagai rumah sakit rujukan ortopedi, pada 2016 lalu Halmahera Group mulai mengembangkan klinik rehabilitasi medis dengan membuka Klinik Utama Halmahera Medika.

Selain melayani fisioterapi untuk masalah otot dan tulang, klinik ini juga melayani rehabilitasi untuk tumbuh kembang anak, stroke, cedera olahraga, dan kerja.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0433 seconds (0.1#10.140)