Pemkab Bandung Barat Pasang Alat Pantau Disiplin dan Kinerja ASN

Kamis, 04 Oktober 2018 - 16:46 WIB
Pemkab Bandung Barat Pasang Alat Pantau Disiplin dan Kinerja ASN
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna (kanan) memantau simulasi alat elektronik Sistem Presensi dan Absensi Berbasis Web/Online (e-presisi) oleh beberapa kepala dinas yang berfungsi untuk memantau kedisiplinan dan kinerja ASN di lingkungan Pemda KBB, Kam
A A A
BANDUNG BARAT - Guna memantau kedisiplinan dan kinerja ASN, Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyosialisasikan penggunaan Sistem Presensi dan Absensi Berbasis Web/Online (e-presisi). Sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman komprehensif pada seluruh ASN di lingkungan Pemda KBB sebagai usernya, serta memberikan pemahaman terhadap regulasi disiplin aparatur.

"Aplikasi ini merupakan alat pemantau kedisiplinan dan kinerja ASN dan sebagai alat untuk menyediakan info presensi dan absensi yang cepat, mudah, dan terukur," jelas Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) KBB Agus Maolana di Lembang, Kamis (4/10/2018).

Agus menjelaskan, tujuan jangka panjang dari program ini adalah untuk memudahkan perangkat daerah dalam pelaporan kehadiran serta untuk mengimplementasikan tunjangan kesejahteraan pegawai berbasis kehadiran, sehingga hak yang diterima oleh pegawai sesuai dengan kinerja yang mereka tunjukkan. Pihaknya ingin menekankan pentingnya kedisiplinan ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menilai, meski perkembangan teknologi pesat, dalam meningkatkan kinerja dan kedisiplinan ASN tidak bisa tergantung kepada alat. Semua berpulang kepada kualitas dan motivasi dari masing-masing SDM. "Saya berharap seiring berkembangnya teknologi, kinerja dan kedisiplinan ASN di KBB turut meningkat juga," ujarnya.

Dia menambahkan, jika kinerja dan kedisiplinan sudah tumbuh dengan sendirinya diharapkan seluruh ASN juga bisa meningkatkan pelayanan pada masyarakat, khususnya dalam menjabarkan jargon kepemimpinannya "Bandung Barat Lumpat" sebagaimana yang tercantum dalam visi AKUR yakni Aspiratif, Kreatif, Unggul, dan Religius.

Menurutnya, sistem kerja yang dipakai oleh Pemkab Bandung Barat sudah baik, tapi jika tidak diimplementasikan dengan baik akan sia-sia. Karena itu, optimalisasi pelayanan publik harus lebih baik lagi untuk meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat. Dia mengatakan, jika saat ini APBD baru mencapai Rp2,8 triliun, dalam lima tahun harus bisa mencapai Rp5 triliun.

"Jargon Bandung Barat Lumpat sangat tergantung kualitas kinerja dan kedisiplinan para ASN. Karenanya saya minta mereka (ASN) untuk punya motivasi yang sama, yaitu memajukan KBB," tegasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2999 seconds (0.1#10.140)