Longsor di Kampung Hegarmanah, Pemda KBB Minta Jasa Marga Tanggung Jawab

Kamis, 13 Februari 2020 - 20:39 WIB
Longsor di Kampung Hegarmanah, Pemda KBB Minta Jasa Marga Tanggung Jawab
Satu unit alat berat diterjunkan ke lokasi longsor di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, KBB, untuk membersihkan material tanah dan puing-puing bekas longsor yang terjadi Selasa (11/2/2020) lalu. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG - Bupati Bandung Barat Aa Umbara memintaPT Jasa Marga bertanggung jawab dan menangani longsor pergerakan tanah yang memporak-porandakan Kampung Hegarmanah, RT 03/04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dirinya khawatir longsor dari tebing yang hanya berjarak beberapa meter dari badan jalan di titik Km 118+600 jalur B Tol Cipularang arah Bandung menuju Jakarta itu kembali terulang. (BACA JUGA: Pascalongsor Hegarmanah, Titik Km 118 Tol Cipularang Terancam Ambles )

"Ketika saya memantau ke lokasi dan dapat informasi dari Pak RW, badan jalan milik Jasa Marga. Makanya saya minta mereka harus cepat juga melakukan pengananan supaya tidak ada longsor susulan," kata Aa Umbara, Kamis (13/2/2020).

Dia menilai, jika tebing di titik longsoran tidak segera ditangani akan berbahaya, terutama saat turun hujan deras. Penyebabnya karena tanah di tebing tersebut kondisi tanahnya labil, sertan adanya getaran dari kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut dan berada tepat di atas lokasi longsor. Pihaknya bersama Jasa Marga akan mengadakan pertemuan guna membahas penanganannya.

"Kita agendakan rapat pertemuan dengan Jasa Marga. Meskipun warga menuding pihak Jasa Marga lalai sehingga terjadi bencana ini, tetap harus dicarikan solusi bersama agar bencana yang lebih besar bisa dihindari," sambungnya.

Pihaknya juga akan membicarakan bencana ini dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar penanganan dari Pemda bisa langsung diputuskan.

Termasuk bagaimana nasib warga terdampak yang rumahnya rusak dan harus mengungsi juga mesti mendapatkan perhatian. Sehingga penanganan infrastruktur berjalan dan bantuan kepada warga terdampak juga terperhatikan.

Sementara itu warga Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Ngamprah, KBB, diminta untuk tidak beraktivitas di lokasi longsor. Ini untuk menghindari terjadinya longsor susulan dari gundukan tanah sisa dari longsoran pada Selasa (11/2/2020) malam lalu.

Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) terkait longsor tersebut.

Pihaknya belum bisa memutuskan, apakah lokasi longsor tersebut aman atau tidak untuk ditempati atau digunakan beraktivitas warga kembali. (BACA JUGA: Longsor Dekat Tol Cipularang, Areal Pertanian dan Sepuluh Rumah Terdampak )

Nanti jika hasil kajian dari PVMBG turun baru bisa diputuskan apa langkah selanjutnya yang akan diambil. Walaupun jika jmelihat kondisi titik longsor, memang sudah seharusnya warga di relokasi ke tempat yang lebih aman.

"Setelah ada kajian dari PVMBG baru bisa diputuskan seperti apa. Yang jelas sekaran dilakukan dulu pembenahan dan pembersihan material longsor," ucapnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4383 seconds (0.1#10.140)