Ajak Milenial Jadi Petani, Kementan Buat Program Pertanian Masuk Sekolah

Rabu, 12 Februari 2020 - 19:38 WIB
Ajak Milenial Jadi Petani, Kementan Buat Program Pertanian Masuk Sekolah
Siswa MTs Sirojul Athfal Cibinong melakukan study tour ke BBPP Lembang, KBB, untuk mempelajari pengolahan dan pembudidayaan pertanian modern, Selasa (11/2/2020). Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG BARAT - Guna mendorong tumbuhnya pengusaha pertanian milenial, Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakan Program "Pertanian Masuk Sekolah".

Melalui program ini memungkinkan untuk mengenalkan pertanian kepada genarasi milenial di seluruh Indonesia dan menarik minat mereka untuk terjun menggarap bidang pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial.

Salah satunya melalui Program Pertanian Masuk Sekolah dimana sejak dini siswa diajak lebih mengenal dunia pertanian sehingga diharapkan dapat menarik minat mereka untuk ikut terlibat.

"Bertani bisa menjadi profesi yang menguntungkan asal mau bekerja keras dan mengelaborasikannya dengan teknologi kekinian. Petani milenial diharapkan bisa menjadi generasi yang sukses karena di era sekarang sektor pertanian tidak lagi identik dengan kemiskinan dan kotor," tuturnya, Rabu (12/2/2020).

Oleh sebab itu pihaknya sangat mengapresiasi ketika ada sekolah yang mengajak muridnya baik sekolah dasar, menengah, dan atas yang menerapkan materi pembelajaran dengan mengenalkan pertanian sejak dini.

Seperti MTs Sirojul Athfal Cibinong yang rutin melakukan study tour ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) setiap tahun.

Sebanyak 221 siswa kelas 8 didampingi guru bidang studi, hadir di Inkubator Agribisnis sebagai lahan praktik di BBPP Lembang, Selasa (11/2/2020). Rombongan yang dibagi 5 kelompok langsung menuju berbagai zona praktik.

Antara lain, Zona Kandang Sapi dan Rumah Kompos, Screen House Aeroponik, Kawasan Rumah Pangan Lestari, Screen House Tanaman Hias, dan Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian.

Pengelola Lahan Praktik, Beben menjelaskan tentang budidaya sayuran dengan teknologi hidroponik sistem aeroponik kepada para siswa. Berbagai sayuran seperti kentang, selada romaine, kangkung, pakcoy, bisa ditanam dengan teknologi modern pengkabutan, yang semuanya disampaikan secara terperinci.

Sementara di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, rombongan siswa praktik membuat selai wortel nanas, stik wortel, dan es krim jagung.

Di zona Rumah Pangan Lestari, pengelola menjelaskan konsep rumah pangan lestari yang memadukan pertanian, peternakan, dan perikanan sehingga dapat memanfaatkan pekarangan dengan berbagai teknologi pertanian modern.

Seperti hidroponik sistem deep flow technique, nutrient film technique, aquaponik, wick system. Kemudian di zona Screen House Tanaman Hias, dijelaskan mengenai budidaya kaktut dan sekulen yang mudah dilakukan dengan teknik sederhana.

Guru mata pelajaran matematika MTs Sirojul Athfal, Emawati menyampaikan, tujuan membawa anak didiknya ke BBPP Lembang untuk memperkenalkan anak-anak tentang pertanian.

Khususnya pengolahan hasil pertanian sehingga diharapkan mereka memiliki life skill yang dapat menambah wawasan dan kreativitas siswa di bidang pertanian.

"Penting bagi siswa untuk mengasah life skill di sektor pertanian sehingga mereka paham bahwa produk pertanian itu bisa diolah menjadi produk baru yang memiliki nilai tambah," tuturnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6522 seconds (0.1#10.140)