Potensi Besar, Komuji Dorong Industri Musik Bandung Kembali Tumbuh

Rabu, 12 Februari 2020 - 14:54 WIB
Potensi Besar, Komuji Dorong Industri Musik Bandung Kembali Tumbuh
Para pembicara saat hadir pada workshop Recvolution Komuji di Kampus Telkom University, Jalan Terusan Buahbatu, Bandung, Rabu (12/2/2020). SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) mendorong kawula muda Bandung terus berkreasi melahirkan produk musik baru, di tengah meredupnya konsen kalangan muda pada industri ini. Padahal, secara potensi, sektor ini memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.

Founder Komuji Indonesia Eggie Fauzi mengatakan, saat ini kemudahan bermusik sangat memanjakan masyarakat. Namun kemudahan itu membuat banyak kalangan muda terlenakan. Mereka enggan menciptakan lagu baru, tetapi lebih banyak membuat cover lagu.

"Bandung dulu pernah menjadi trend setter industri musik Tanah Air. Banyak karya muncul dari kota ini. Tetapi sekarang, mulai meredup. Banyak anak muda ragu dan enggan berkreasi, menghasilkan produk musik baru," katanya saat acara Recvolution di Kampus Telkom University, Jalan Terusan Buahbatu, Bandung, Rabu (12/2/2020).

Menurut dia, geliat musik di Bandung tak seramai dulu. Hal itu dipengaruhi banyak noise dan minimnya ruang publik yang memberi tempat bagi mereka. Belum lagi, persoalan keyakinan kalangan muda terhadap masa depan industri kreatif ini. (Baca juga; 25 Tahun Berkarya, Band Legend /rif Diseret ke Pengadilan Musik )

"Padahal secara potensi, industri musik ini punya prospek tinggi. Selama industri kreatif masih tumbuh, musik pasti dibutuhkan. Misalnya film, iklan, dan konten kreatif lainnya. Semua membutuhkan musik," bebernya.

Recvolution yang digagas Komuji, kata dia, adalah salah satu movement yang bisa dilakukan untuk menggerakkan industri musik di kalangan muda. Event ini adalah jawaban atas berbagai persoalan industri musik di Bandung.

Apalagi, kata dia, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang cukup besar. Mereka harus diarahkan pada kegiatan positif dan memberi dampak ekonomi bagi dirinya sendiri atau lingkungannya.

"Melalui acara ini, ada workshop, coaching klinik, dan lainnya. Harapannya, kemampuan mereka di dunia musik makin baik. Targetnya, nanti ada produk seni baru yang dihasilkan. Harapannya, sampai akhir tahun ada 100 karya dan 10 terbaik, akan kami buatkan produk musik untuk di publis di platform digital kami," imbuhnya.

Pada Recvolution Batch 2 ini, Komuji akan menjaring 25 kelompok atau solois terbaik. Mereka akan diseleksi untuk kemudian diberikan workshop untuk penulisan lagu, yang nantinya akan dibimbing oleh coach-coach yang berkualitas seperti Panji Sakti (song writer Sony Music) dan Andriana Betoth (personil darl Mr. Sanjaya).

Selain diberikan kelas workshop, nantinya para peserta akan difasilitasi untuk melakukan rekaman, pembuatan video dan digital release secara gratis untuk kemudian dilakukan penjurian untuk menentukan 6 terbaik.

Untuk RecVolution Batch ke 2 ini nantinya akan mengusung jurI-juri dari musisi kenamaan seperti Sandy Canester (musisi dan pencipta lagu), Candu (mantan vokalis Seurieus Band) dan Pia Fellini (mantan vokalis Utopia). Kegiatan Recvolution Batch 2 diadakan mulai 15 Februari sampai 4 April 2020.

Song Writer Sony Music Panji Sakti mengatakan, antusiasme peserta mengikuti event ini cukup bagus. Terbukti ada 100 lebih karya yang masuk ke panitia. Namun pihaknya harus memilih 25 karya terbaik.

"Setelah ini, kami berharap mereka bisa punya karya sendiri. Memang masih ada yang perlu ditingkatkan, seperti lirik yang mesti disertakan pesan positif di dalamnya. Jadi tidak hanya sekedar hiburan saja," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2240 seconds (0.1#10.140)