Kasus Virus Corona COVID-19 Mulai Turun, WHO Sebut Wabah Ini Musuh Terburuk

Rabu, 12 Februari 2020 - 10:08 WIB
Kasus Virus Corona COVID-19 Mulai Turun, WHO Sebut Wabah Ini Musuh Terburuk
Jumlah kasus virus Corona di China mengalami penurunan. Foto/Reuters
A A A
BEIJING - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan ancaman global dari virus Corona COVID-19 yang berpotensi lebih buruk dari terorisme. Meksipun, jumlah kasus wabah virus Corona COVID-19 dilaporkan menyentuh angka terendah sejak 31 Januari di Provinsi Hubei, China, yang menjadi pusat penyakit mematikan itu.

"Sejujurnya virus lebih kuat dalam menciptakan pergolakan politik, sosial dan ekonomi daripada serangan teroris apa pun. (Virus) itu musuh terburuk yang bisa kau bayangkan. Dunia harus bangun dan menganggap virus ini sebagai musuh publik nomor satu," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan. (Baca juga; Ini Nama Resmi Virus Corona dari China, COVID-19 )

Sementara itu, Provinsi Hubei melaporkan 94 korban meninggal baru dan ada 1.068 kasus virus Corona COVID-19 pada Selasa (11/2/2020) waktu setempat. Angka itu mengalami penurunan dari puncaknya yang mencapai lebih dari 3.000 kasus baru pada 4 Februari 2020 dan jumlah terendah infeksi baru sejak 1.347 kasus diaporkan pada 31 Januari 2020 seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/2/2020).

Sedangkan, menurut WHO dan pejabat kesehatan China, total kasus virus Corona baru di China kini telah melampaui 44.000. Meski begitu, total korban meninggal di China telah melampaui angka 1.100. (Baca juga; Terus Bertambah, Korban Meninggal Virus Corona Tembus 1.110 Jiwa )

Menurut penasihat medis terkemuka China tentang wabah penyakit, Zhong Nanshan, jumlah kasus baru virus Corona COVID-19 mengalami penurunan di beberapa provinsi dan memperkirakan epidemi akan memuncak bulan ini.

"Saya berharap wabah ini atau peristiwa ini bisa berakhir pada bulan April," kata Zhong, seorang ahli epidemiologi yang berperan dalam memerangi wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2003, kepada Reuters.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0592 seconds (0.1#10.140)