Disparbud Jabar Dorong Kabupaten/Kota Gelar Event Wisata Unik

Senin, 10 Februari 2020 - 21:56 WIB
Disparbud Jabar Dorong Kabupaten/Kota Gelar Event Wisata Unik
Sejumlah penari meramaikan event Bogor Street Festival Cap Go Meh 2020 pekan lalu di sepanjang Jalan Suryakencana, Kota Bogor. Foto/Dok.Disparbud Jabar
A A A
BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata di daerah masing-masing.

Salah satu yang dapat dilakukan, yakni dengan berinovasi menggelar berbagai event unik sesuai ciri khas daerah. Event unik dapat menarik wisatawan, khususnya lokal, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat setempat.

Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan, event unik yang dimaksud tersebut tak melulu harus terkesan mewah. Terpenting, setiap daerah harus menemukan potensi yang belum tergali.

Dedi mencontohkan, Kabupaten Garut yang terkenal dengan ciri khasnya, yakni domba, dodol, dan produk kulit, sangat berpotensi menyajikan festival khusus yang berkaitan dengan ciri khas itu.

Contoh lainnya, Kabupaten Pangandaran yang terkenal dengan keindahan pantai, bisa mengolaborasikan festival layang-layang dengan kuliner ikan.

Event Bogor Street Festival Cap Go Meh 2020 yang dihelat pekan lalu di sepanjang Jalan Suryakencana, Kota Bogor, kata Dedi, bisa menjadi rujukan. Terlebih, tema kegiatan yang diusung pun sangat kuat, yakni pemersatu bangsa.

Acara yang masuk dalam Calendar of Event Nasional tersebut dirangkaiankan dengan arak-arakan karnaval yang menampilkan beragam seni budaya, baik dari kabupaten/kota di Jabar, provinsi tetangga, hingga mancanegara seperti pertunjukkan tari dari Taiwan.

"Banyak sekali potensi yang sudah muncul yang bisa dikemas dengan lebih kuat. Misalkan di Purwakarta yang memiliki potensi di sektor kerajinan tanah liat. Dinas pariwisata di daerah harus bisa berinovasi. Kami pasti akan membantu," kata Dedi di Bandung, Senin (10/2/2020).

Dedi mengemukakan, Pemprov Jabar sendiri sudah meluncurkan Calendar of Event tahun 2020. Keberadaan event yang beragam di berbagai kabupaten/kota di Jabar itu diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jabar.

Menurut dia, penggalian potensi wisata tersebut juga sejalan dengan keinginan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang tahun ini menyasar wisatawan dari Amerika dan Eropa setelah didominasi turis dari Australia, China dan negara kawasan Asia Tenggara.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa ke Indonesia pada Januari-September 2019 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama 2018 lalu sebanyak 0,11 persen atau dari 1.566.900 wisman pada 2018 menjadi 1.565.200 wisman pada 2019.

Sementara itu, kunjungan wisman Amerika ke Indonesia pada Januari--September 2019 sebanyak 482.500 orang atau mengalami kenaikan sebanyak 12,93 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yaitu sebanyak 427.200 orang.

"Tahun 2019 jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Jabar totalnya sekira 66 juta wisatawan. Tahun ini harus banyak inovasi untuk membantu target dari pemerintah pusat juga, jadi semua berhubungan," tegasnya.

Namun, Dedi mengakui, pemenuhan target kunjungan wisatawan pada tahun 2020 ini terkendala isu wabah virus corona yang menimbulkan dampak global dan sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisman ke Indonesia, termasuk Jabar.

Oleh karenanya, Pemprov Jabar sudah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pariwisata tanpa mengidahkan kuantitasnya lewat upaya menggaet wisatawan nusantara dengan length of stay yang lebih lama.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7798 seconds (0.1#10.140)