Pengamat: Ganjil-Genap Kota Bandung Hanya Pindahkan Kemacetan
A
A
A
BANDUNG - Rencana Pemkot Bandung menerapkan sistem ganjil-genap untuk kendaraan roda empat atau mobil dinilai hanya akan memindahkan kemacetan ke ruas jalan lain. Karena itu, kebijakan sistem ganjil genap bukan solusi tepat untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung.
Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamin mengatakan, bila dilihat dari sisi dampak, memang akan mengurangi volume kendaraan di jalur yang akan menggunakan sistem ganjil genap tersebut hingga 50%. Tapi sayangnya, kendaraan akan pindah ke jalur lain.
“Artinya, sama saja akan mengalihkan kendaraan dan memindahkan kecepatan. Itu hanya akan memindahkan kemacetan. Artinya, kendaraan itu akan membebani jalur lainnya,” kata Orfar, Selasa (2/10/2018).
Diketahui, Pemkot Bandung semakin memantapkan rencana ganjil genap. Informasi Dinas Perhubungan Kota Bandung, kebijakan itu akan diterapkan di ruas Jalan A Yani (perempatan Supratman) hingga Jalan Asia Afrika (perempatan Otista).
Lebih lanjut Ofyar menyebut, kehijauan ganjil genap bukan solusi tepat mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Karena yang dilakukan ganjil genap adalah melakukan pembatasan kendaraan pribadi di ruas itu saja.
“(Pemkot) tidak bisa membatasi masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Kalau seperti itu, mereka akan beli dua mobil. Ini karena, kendaraan dibatasi sementara angkutan umumnya belum siap. Itu kan menyiksa masyarakat,” ujar dia.
Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamin mengatakan, bila dilihat dari sisi dampak, memang akan mengurangi volume kendaraan di jalur yang akan menggunakan sistem ganjil genap tersebut hingga 50%. Tapi sayangnya, kendaraan akan pindah ke jalur lain.
“Artinya, sama saja akan mengalihkan kendaraan dan memindahkan kecepatan. Itu hanya akan memindahkan kemacetan. Artinya, kendaraan itu akan membebani jalur lainnya,” kata Orfar, Selasa (2/10/2018).
Diketahui, Pemkot Bandung semakin memantapkan rencana ganjil genap. Informasi Dinas Perhubungan Kota Bandung, kebijakan itu akan diterapkan di ruas Jalan A Yani (perempatan Supratman) hingga Jalan Asia Afrika (perempatan Otista).
Lebih lanjut Ofyar menyebut, kehijauan ganjil genap bukan solusi tepat mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Karena yang dilakukan ganjil genap adalah melakukan pembatasan kendaraan pribadi di ruas itu saja.
“(Pemkot) tidak bisa membatasi masyarakat menggunakan kendaraan pribadi. Kalau seperti itu, mereka akan beli dua mobil. Ini karena, kendaraan dibatasi sementara angkutan umumnya belum siap. Itu kan menyiksa masyarakat,” ujar dia.
(awd)