Pakar ITB Rekomendasikan 10 Tanaman Obat Kanker

Selasa, 02 Oktober 2018 - 17:21 WIB
Pakar ITB Rekomendasikan 10 Tanaman Obat Kanker
Pakar ITB yang terdiri atas guru besar, merekomendasikan 10 tanaman Indonesia untuk pengobatan kanker. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) merekomendasikan 10 tanaman yang dapat diolah menjadi obat herbal penyakit kanker. Tanaman tersebut sudah teruji secara ilmiah memiliki senyawa aktif yang dapat membunuh sel kanker.

Kesepuluh tanaman tersebut adalah tapak dara (Vinca rosea), taksol (Taxus sp), lempuyang wangi (Zingiber zerumbet), temu kunci (Boesenbergia pandurata), melinjo/tangkil (Gnetum gnemon), daun sirsak (Annona muricata), bawang tiwai (Eleuthrine americana), keladi tikus, biji dari buah anggur, dan propolis (dari lebah madu).

Guru besar ITB I Ketut Adnyana mengatakan, kesepuluh potensi obat herbal ini telah melalui berbagai uji coba untuk memastikan bahwa obat tersebut benar-benar dapat membunuh sel kanker. Uji dilakukan melalui uji kandungan senyawa aktif, uji tingkat sel, uji menggunakan hewan percobaan, dan diuji langsung kepada penderita kanker.

“Hasilnya, kesepuluh jenis herbal tersebut dapat menekan aktivitas sel kanker dan mendapat testimoni positif dari pasien uji coba. Salah satu yang sudah banyak digunakan adalah daun sirsak. Saat dibandingkan dengan obat kanker yang standar digunakan, yaitu tamoxifen, senyawa aktif dari daun sirsak ternyata lebih baik untuk menekan sel kanker,” kata Ketut, Selasa (2/10/2018).

Potensi lainnya yang menarik adalah melinjo. Ternyata, biji melinjo memiliki kandungan senyawa aktif yang sangat baik menekan pertumbuhan sel kanker yaitu gnetin C dan trans-resveratrol. Biji melinjo ini sering digunakan sebagai emping atau sayur lodeh.

Menurut Prof Ketut, kanker biasanya muncul pada organ yang aktif digunakan pada tubuh manusia dan terpapar oleh faktor luar. Misalnya, paru-paru yang sering terpapar polusi dan asap rokok, prostat yang aktif seiring dengan kegiatan reproduksi laki-laki.

Namun yang paling berisiko adalah kanker kolorektal (kolon/usus besar, rektal/rektum). Hal ini dikarenakan usus kita aktif bekerja ketika kita makan tiga kali sehari.

Risiko kanker kolorektal semakin parah jika kita makan makanan yang tidak sehat. “Semakin sering kita makan makanan tidak sehat, maka akan memicu mutasi sel yang menyebabkan kanker,” ungkap Prof Ketut.

Faktor penyebab penyakit kanker yang paling berperan penting adalah faktor keturunan. Selain faktor keturunan, minuman beralkohol dan obesitas juga dapat menambah resiko munculnya kanker.

“Pada dasarnya, semua penyakit ada hubungannya dengan keturunan, termasuk penyakit kanker. Maka dari itu, jujurlah pada keluarga jika memiliki penyakit tertentu,” ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2235 seconds (0.1#10.140)