Longsor Timbun 1 Hektare Sawah di Ngamprah, Petani Gagal Panen

Jum'at, 07 Februari 2020 - 23:47 WIB
Longsor Timbun 1 Hektare Sawah di Ngamprah, Petani Gagal Panen
Tanah longsor menimbun persawahan di Kampung Ngamprah Landeuh, RT 01/07, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (6/2/2020). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Longsor melanda area pesawahan di Kampung Ngamprah Landeuh, RT 01/07, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (6/2/2020).

Ada dua titikterdampak, di lokasi pertama material tanah longsor menutupi tanaman padi dan di lokasi kedua akibat longsor tanaman padi jadi terendam air.

"Kejadiannya malam karena petani tahunya pas mereka saat pergi ke sawah," kata Dadang Hermawan (45), Kampung Ngamprah Landeuh, Jumat (7/2/2020).

Menurut Dadang akibat tertimbun dan tergenang air dipastikan tanaman padi di area persawahan tersebut gagal panen. Longsor dengan ketinggian 20 meter dan panjang 100 meter tersebut, terjadi karena sawah kering yang belum ditanam padi kondisi tanahnya labil dan retak-retak. Kemudian turun hujan deras sehingga memicu air meluap dari saluran irigasi.

Untuk sawah yang diterjang longsor pada titik pertama ada sebanyak 10 petak milik 4 orang petani dengan luas total mencapai 1 hektare lebih. Disinyalir air masuk ke celah retakan tanah sawah, setelah itu tanahnya tak mampu menahan air hingga akhirnya terjadi longsor dan menimbun sawah yang berada di bawahnya. "Kerugian materi mungkin sekitar puluhan juta, kalau korban jiwa tidak ada," ujar dia.

Salah seorang petani Rauf (44) mengatakan, longsor di area persawahan itu sudah terjadi dua kali. Pertama terjadi pada 2017 lalu, namun tidak sampai menimbun tanaman padi.

Sementara sekarang longsor paling parah karena menimbun dan merendam beberapa petak sawah. Dipastikan tanaman padi yang tertimbun rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi.

"Kalau liat begini dipastikan ga bisa panen. Paling tanahnya dibiarkan, terus kalau udah aman ditanam padi lagi," ungkap Rauf.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.4001 seconds (0.1#10.140)