Rencana Induk Bandara Kertajati Segera Dikaji Ulang

Jum'at, 07 Februari 2020 - 11:51 WIB
Rencana Induk Bandara Kertajati Segera Dikaji Ulang
PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan mengkaji ulang (review) rencana induk (masterplan) BIJB sebagai strategi baru untuk mempercepat pengembangan bisnis. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - PT Bandarudara Internasional Jawa Barat ( BIJB ) akan mengkaji ulang (review) rencana induk (masterplan) BIJB sebagai strategi baru untuk mempercepat pengembangan bisnis di kawasan bandara di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka itu.

Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan, sesuai arahan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, pihaknya diminta me-review masterplan BIJB, terutama memanfaatkan keberadaan lahan bandara yang sudah dibebaskan. "Arahan Gubernur review masterplan, ini strategi agar (bisnis) BIJB berlari," ujar Rafi di Bandung, Jumat (7/2/2020).

Menurut Rafi, masterplan baru nanti akan menghadirkan kawasan yang lebih leluasa untuk hanggar maintenance, repair, dan overhail (MRO) serta cargo village dan bangunan terintegrasi untuk layanan multimoda. "MRO dari eksisting sekarang 15 hektare menjadi 40 hektare, ini terbesar di dunia," ujarnya. (Baca juga; Pemprov Jabar Wacanakan Bandara Kertajati sebagai Pusat Kargo Nasional )

Sementara pengembangan cargo village, tambah Rafi, akan menambah kapasitas bandara menjadi lebih luas dari yang sudah ada saat ini. "Yang eksis sekarang kecil kapasitasnya, dua tiga tahun lagi kapasitasnya sudah tidak mencukupi. Dalam review, masterplan (kawasan bisnis) akan diperluas menjadi 30 hektare dan lokasinya berbeda dengan yang ada saat ini," ungkapnya.

Menurut Rafi, layanan kargo di BIJB kini sudah menggeliat. Tahun lalu saja, kargo yang diangkut dari Majalengka mencapai 450 ton. Saat ini, BIJB melayani kargo rata-rata 6-8 ton per hari. "Lebih tinggi sedikit dibanding Bandara Husein karena pasar kargo ke Indonesia Timur memakai layanan dari Kertajati," terangnya.

Sedangkan bangunan terintegrasi di kawasan bandara akan menyambungkan multimoda transportasi dengan car park indoor dipadu dengan hotel transit dan akses kereta bandara. "Jadi bangunan terintegrasi ini memudahkan penumpang menjangkau bandara," imbuh Rafi.

Rafi menegaskan, arahan Gubernur tersebut akan menjadikan BIJB sebagai bandara dengan kemampuan dan kapasitas yang lengkap. Langkah ini pun sudah didukung oleh Biro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Investasi Sekretariat Daerah (Setda) Jabar.

"Pengembangan bisnis bandara itu ada di kawasan, kalau bandaranya sendiri kan urusan penumpang saja. Jadi, ini strategi Pak Gubernur agar kinerja kami bisa lari," tandasnya. (Baca juga; Bandara Internasional Kertajati Baru Dipakai Dua Maskapai )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4548 seconds (0.1#10.140)