Dampak Virus Corona, Bisakah Jabar Lepas dari Produk Impor China?

Kamis, 06 Februari 2020 - 11:59 WIB
Dampak Virus Corona, Bisakah Jabar Lepas dari Produk Impor China?
Sebagai provinsi yang hidup dari manufaktur, ketergantungan Jawa Barat terhadap China sangat tinggi. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Efek virus Corona tak hanya menyebabkan korban jiwa. Bahkan diperkirakan bakal berdampak terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Apalagi China termasuk eksportir dan importir berbagai produk untuk dalam negeri. Begitupun dengan Jawa Barat. (Baca juga; Bandara Soekarno-Hatta Hentikan Penerbangan ke China )

Sebagai provinsi yang hidup dari manufaktur, ketergantungan Jawa Barat terhadap China sangat tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat, dari total nilai impor produk ke Jabar sebesar Rp178 triliun, sekitar Rp46,8 triliun berasal dari China.

"Share impor produk China yang masuk ke Jabar mencapai 34%. Itu dalam bentuk mesin, tekstil, bahan baku, dan lainnya. Sedangkan untuk makanan dan minuman, masuk melalui pintu Jakarta," kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando, Kamis (6/2/2020).

Dia mengakui, ketergantungan Jawa Barat terhadap produk impor dadi China sangat tinggi. Misalnya untuk komponen tekstil dan produk tekstil (TPT) sangat tinggi. Banyak industri TPT di Jabar yang mengandalkan importasi bahan baku dari China. (Baca juga; Dampak Virus Corona ke Ekonomi, Luhut: Banyak dan Tidak Perlu Ditutupi )

Kendati begitu, untuk komponen makanan, Jawa Barat tidak perlu terlalu khawatir. Karena banyak negara lain yang juga menawarkan komoditi yang sama.

"Untuk makanan, alternatif barang penyuplai sebenarnya banyak sekali. Kita tidak terlalu khawatir, kecuali bawang putih. Tapi India juga bisa memasok. Mungkin ada pergeseran supplier dari China ke negara lain," jelasnya.

Momentum ini, kata dia, juga menjadi evaluasi agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada kepada satu negara saja. Ke depan, importasi produk bisa berasal dari negara produsen lainnya.

Kendati begitu, Dody mengaku, hingga kini belum ada kepastian apakah virus Corona menyebar melalui produk benda mati. Termasuk kejelasan tentang penyebaran melalui makanan.

"Pola penyebaran belum jelas, apakah dari produk atau makanan juga. Tapi semua tergantung bea cukai nih, apakah seperti bawang putih akan terus impor atau berhenti," imbuhnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3722 seconds (0.1#10.140)