Dedi Mulyadi Spontan Kumpulkan Donasi di Acara Bimtek Golkar

Senin, 01 Oktober 2018 - 14:25 WIB
Dedi Mulyadi Spontan Kumpulkan Donasi di Acara Bimtek Golkar
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengumpulkan sumbangan bagi korban gempa Palu dan Donggala, Sulteng, Senin (1/10/2018). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi tiba-tiba menghentikan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Calon Anggota Legislatif (Caleg) Golkar untuk mengumpulkan sumbangan bagi korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Di tengah-tengah kegiatan bimtek tersebut, Dedi Mulyadi tiba-tiba turun dari atas panggung dan melepaskan jaket hitamnya, kemudian menghampiri satu per satu kader Golkar. Dia meminta seluruh kader Golkar menunjukkan rasa empati kepada para korban gempa dan tsunami di Sulteng tersebut.

Seluruh kader Golkar yang hadir dalam kegiatan itu langsung menunjukkan empatinya dengan memasukkan uang lembaran pecahan Rp100.000 dan Rp50.000. Terlihat ada kader yang menyerahkan dua lembar, tiga lembar, bahkan ada yang sampai sepuluh lembar.

"Mohon maaf saya hentikan. Kita doakan saudara kita di Sulawesi Tengah yang sedang didera bencana. Semoga mereka tabah dan sabar menghadapi ujian ini," ungkap Dedi sebelum menyambangi satu per satu kader Golkar di Ballroom Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Senin (1/10/2018).

Dedi mengatakan, sebagai anak bangsa Indonesia, kader Golkar harus menanamkan kepekaan terhadap sesama. Hal ini menurutnya penting, terlebih bagi para caleg karena jika terpilih kelak, mereka akan memiliki konstituen yang harus dilayani sehari-hari.

"Hidup seorang kader di mana pun berada harus diisi dengan rasa empati kepada sesama. Walaupun dengan segala keterbatasan, kader berkewajiban memberikan bantuan," tutur Dedi.

Uang sebesar Rp100 juta pun berhasil dikumpulkan hanya dalam waktu sekitar 30 menit dan DPD Partai Golkar Jabar akan menggenapkan jumlah tersebut menjadi Rp200 juta yang berasal dari sumbangan pengurus dan fraksi. "Alhamdulillah ada Rp100 juta, kita genapkan menjadi Rp200 juta," sebut Dedi.

Dedi menambahkan, seluruh dana tersebut akan dia distribusikan langsung kepada korban gempa dan tsunami di Sulteng. Penyerahan dana bantuan secara langsung pun pernah dia lakukan saat mengunjungi korban bencana gempa di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dulu pernah ke Lombok. Insya Allah saya bisa jalan ke Palu kalau kondisi di sana sudah stabil. Kita serahkan dalam bentuk barang yang memiliki tingkat keterdesakan untuk dipenuhi," katanya.

Dedi mengatakan, penyerahan bantuan langsung ke lokasi bencana lebih dibutuhkan. Karenanya, dia mengimbau semua pihak tidak mendramatisasi hal tersebut. Keluarga korban, kata Dedi, sangat patut mendapatkan kepedulian dari saudara-saudaranya.

"Tidak perlu didramatisir. Kasian masyarakat yang menjadi korban, mereka butuh bantuan dan harapan baru untuk bangkit dari keterpurukan. Kalau tidak bisa mengucapkan doa, paling tidak jaga ucapan jangan sampai menyakitkan," ungkapnya.

Penyebaran informasi pun, kata Dedi, harus dilakukan secara terintegrasi menyusul kerentanan masyarakat Indonesia terhadap informasi yang kurang akurat dan cenderung hoaks, khususnya di media sosial yang berimplikasi timbulnya keresahan baru di masyarakat.

"Biarkan lembaga kapabel yang menjadi corong informasi. Ada BNPB, TNI, dan POLRI. Secara analisa ada BMKG dan LIPI. Nah, di luar lembaga itu jangan menjelaskan hal yang di luar nalar. Ini penting sebagai integrasi corong," tandas Dedi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3163 seconds (0.1#10.140)