400 Rakyat China Tewas Akibat Virus Corona, di Mana Presiden Xi Jinping?

Rabu, 05 Februari 2020 - 08:01 WIB
400 Rakyat China Tewas Akibat Virus Corona, di Mana Presiden Xi Jinping?
Presiden China Xi Jinping. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Sudah lebih dari 400 orang di China tewas akibat wabah virus Corona dan menginfeksi 20.000 orang, keberadaan Presiden China, Xi Jinping banyak dipertanyakan publik. Dia belum terlihat mengunjungi rumah sakit, dokter atau pasien, ketika pemerintahnya berjuang untuk memerangi wabah virus Corona baru, 2019-nCoV.

Dia seakan menghilang dan telah absen dari pandangan publik selama berhari-hari. Penampilannya terakhir di muka umum adalah pada 28 Januari 2020 ketika bertemu sekretaris jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Beijing. (Baca juga; Satu WNI Terinfeksi Virus Corona di Singapura )

Xi Jinping secara pribadi memerintahkan respons cepat terhadap wabah penyakit tersebut.Namun Xi bukan wajah perjuangan pemerintah China dalam melawan virus mematikan ini. Pada hari-hari ketika keadaan semakin gawat, Perdana Menteri Li Keqiang yang mengunjungi Wuhan, kota pusat wabah virus Corona baru.

Carl Minzner, seorang profesor hukum dan politik China di Universitas Fordham, menilai kondisi ini merupakan salah satu masalah paling serius yang dihadapi China dalam beberapa dekade. (Baca Juga; Virus Corona Mewabah, WHO: Masker Saja Tidak Cukup )

“Xi (Jinping) memiliki kekuatan yang sangat terpusat pada dirinya sendiri, menumbuhkan citra populis, dan menyandang gelar 'pemimpin rakyat'. (Dia) Gagal untuk mengatasi masalah ini di depan umum dan tampaknya akan merusak citra populisnya," katanya seperti dikutip The Guardian, Rabu (5/2/2020).

Foto-foto konvoi panjang sempat memicu desas-desus selama akhir pekan lalu bahwa Xi sedang dalam perjalanan ke Wuhan, meski faktanya dia belum muncul. Kendati tak muncul di depan publik, media pemerintah menggambarkan Xi Jinping sebagai "komandan dari kejauhan".

Beberapa ahli mengatakan pendekatan itu mungkin disengaja. Namun, untuk seorang pemimpin yang wajahnya dan kata-katanya menghiasi spanduk dan tanda-tanda di seluruh negeri, bahkan ditampilkan di media pemerintah setiap hari, pendekatan sederhana selama masa krisis (virus Corona) nasional tampaknya tidak berkarakter.

“Jika situasinya membaik, dia (Xi Jinping) akan mengambil peluang. Jika memburuk, kesalahan akan ditimpakan pada Li Keqiang," kata Vivienne Shue, seorang profesor studi China kontemporer di University of Oxford China Center.

Ketidakhadiran Xi dari tempat kejadian telah jadi perhatian. Sebuah posting berjudul "Apa yang telah dilakukan Xi hari ini" di situs Pincong.rocks, sebuah forum diskusi berbahasa China yang diselenggarakan di luar negeri, memantik diskusi online yang ramai.

"Mungkin dia sudah menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi dan mengarantina diri sendiri," kata seorang komentator dalam menanggapi posting tersebut. "Mungkin dia dengan semua masker wajah yang hilang di Wuhan," bunyi komentar lain, mengacu pada kekurangan masker dan peralatan medis di kota tersebut.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0366 seconds (0.1#10.140)