Dispernakan KBB Uji Lab Otak Ajag yang Ditangkap Warga Gununghalu

Selasa, 04 Februari 2020 - 18:49 WIB
Dispernakan KBB Uji Lab Otak Ajag yang Ditangkap Warga Gununghalu
Ajag alias anjing hutan atau serigala. Foto/Ilustrasi/YouTube.Insert: Kabid Kesehatan Hewan Dispernakan KBB Wiwin Aprianti. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB), bakal melakukan uji laboratorium terhadap anjing hutan (ajag) yang berhasil ditangkap oleh warga di Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Rongga.

Pengujian itu akan dikhususkan di bagian organ otak di kepala untuk dapat mengetahui apakah anjing liar itu mengidap penyakit virus rabies yang dapat menular ke manusia atau tidak.

"Sampel yang diuji dari ajag tersebut yakni bagian kepala karena dari situ bisa diketahui berbahaya atau tidak penyakitnya. Karena kalau sampelnya dari air liur dan darah bisa mengidentifikasi segala macam kemungkinan penyakit lainnya," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, KBB, Wiwin Aprianti, Selasa (4/2/2020).

Dispernakan KBB Uji Lab Otak Ajag yang Ditangkap Warga Gununghalu


Sampel ajag yang diteliti itu adalah hewan yang berhasil ditangkap oleh warga beberapa waktu lalu. Namun dirinya ingin memastikan terlebih dahulu apakah itu benar-benar ajag atau anjing hutan terlatih yang sering dipakai oleh warga untuk berburu.

Karena melihat karakternya bahwa anjing liar itu tahu mana hewan yang harus diburu tapi tidak dimakan, jadi bukan karena kekurangan makanan.

Seban pihaknya mendapatkan informasi, kalau anjing hutan itu sebenarnya anjing berburu yang tertinggal oleh pemiliknya di hutan. Oleh sebab itu pihaknya meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat membantu menyosialisasikan mengurangi aktivitas berburu hewan oleh warga di hutan, dengan menggunakan bantuan anjing hutan.

"Resikonya kalau hewan (anjing) terlatih itu tertinggal akan seperti ini, mereka memburu hewan ternak layaknya memburu binatang buas di hutan, tapi tidak untuk dimakan," imbuhnya.

Kapolsek Gunung Halu, AKP Yogaswara, mengatakan pihaknya bakal turun tangan membantu masyarakat menangani teror anjing liar atau ajag.

Khususnya di kampung-kampung yang sudah pernah ada kejadian hewan ternak warga dimangsa oleh ajag. Sebagai upaya antisipasi, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat menggalakan ronda atau pamswakarsa.

Namun pihaknya memastikan kawanan anjing hutan yang memangsa ternak warga di Kecamatan Gunung Halu dan Kecamatan Rongga selama 3 bulan terakhir merupakan hewan liar dan bukan anjing buruan yang sudah terlatih.

Sudah tiga bulan terakhir fenomena serangan ajag ini meneror warga dan sudah ada hewan ternak warga seperti domba yang ada di dalam kandang menjadi korbannya.

"Meski intensitas serangan ajag mulai berkurang, warga harus tetap meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan hewan ternaknya dengan cara mengaktifkan kembali Siskamling. Belum lama ini sudah ada tiga ekor ajag yang berhasil diburu warga, semoga saja koloni kawanan tersebut terus berkurang," imbuhnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5038 seconds (0.1#10.140)