Cegah Radiasi Nuklir, Batan Bakal Pasang Alat Radioaktif di Semua Wilayah

Selasa, 04 Februari 2020 - 15:25 WIB
Cegah Radiasi Nuklir, Batan Bakal Pasang Alat Radioaktif di Semua Wilayah
Reaktor nuklir Batan. Batan berencana membuat alat pemantau keselamatan dan keamanan radiasi nuklir (radioaktif). Foto/Ilustrasi/Dok.Batan
A A A
BANDUNG - Batam Tenaga Atom Nasional ( Batan ) berencana membuat alat pemantau keselamatan dan keamanan radiasi nuklir (radioaktif). Alat ini diharapkan membantu mencegah masuknya radiasi nuklir di seluruh pintu masuk Indonesia.

Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan mengatakan, sesuai amanat presiden, Batan memiliki tugas untuk membuat prototype alat pemantau keselamatan dan keamanan radioaktif. Rencananya, program tersebut akan dimulai tahun ini. (Baca juga; Batan Berencana Bangun Pembangkit Listrik Nuklir di Kalimantan Barat )

"Sistem ini nanti akan terintegrasi memantau ada tidaknya kadar radioaktif yang masuk ke Indonesia. Misalnya radiasi yang masuk secara sengaja atau tidak. Atau bahkan radioaktif kiriman dari negara lain. Nanti akan terdeteksi," bebernya, Selasa (4/2/2020).

Tak hanya berfungsi mendeteksi radioaktif kiriman, alat tersebut juga akan didesain mampu mendeteksi udara yang terpapar radioaktif. Jadi secara fungsi, alat tersebut tidak hanya berfungsi di tanah, tetapi juga di udara.

Dia mengakui, alat tersebut saat ini telah ada di Indonesia. Namun masih mengandalkan importasi dengan harga yang cukup mahal. Saat ini, hanya beberapa bandara saja yang memiliki alat pendeteksi radioaktif.

"Nanti akan dipasang di semua pelabuhan dan bandara. Kita akan buat sendiri. Nanti kalau ada kontainer membawa sampah, akan ketahuan ada radio aktifnya atau tidak," tegasnya. (Baca juga; Batan Hidupkan Kembali Reaktor Triga untuk Olah Uranium )

Untuk menyebar alat tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan BMKG. Untuk peletakannya akan banyak menjangkau wilayah Indonesia. Alat tersebut akan terhubung ke satu server untuk data terpusat.

Menurut dia, alat tersebut untuk keamanan bersama karena radiasi nuklir di atas ambang batas akan berdampak negatif terhadap kesehatan. Beberapa negara seperti Filipina dan Malaysia juga telah menggunakan alat deteksi radioaktif.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5515 seconds (0.1#10.140)