120 Peserta Potensi SAR di Jabar Ikut Pelatihan Jungle Rescue dan HART

Senin, 03 Februari 2020 - 18:07 WIB
120 Peserta Potensi SAR di Jabar Ikut Pelatihan Jungle Rescue dan HART
Peserta foto bersama seusai pembukaan pelatihan Jungle Rescue dan HART di Kantor Basarnas Bandung. Foto/Humas Basarnas Bandung
A A A
BANDUNG - Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Bandung menggelar pelatihan Pencarian dan Pertolong Hutan-Gunungatau Jungle Rescue dan Teknik Pencarian dan Pertolongan di Ketinggian atau High Angel Rescue Technique (HART).

Pelatihan bagi potensi SAR yang berasal dari organisasi masyarakat Jawa Barat itu dibuka oleh Direktur Bina Potensi Basarnas I Ketut Parwa di Kantor SAR Bandung, Jalan Rayang Cicalengka, Kabupaten Bandung, Senin (3/2/2020).

Pelatihan Jungle Rescue dan HART diikuti oleh 120 peserta. Mereka dibagi dalam dua bentuk pelatihan, 60 peserta HART dan 60 Jungle Rescue.

Kegiatan pelatihan HART akan dilaksanakan di tebing Desa Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. Sedangakan pelatihan Jungle Rescue berlangsung di Gunung Kareumbi, Kabupaten Sumedang.

Tema pelatihan kali ini, "Dengan pelatihan SAR di ketinggian (HART) dan pencarian dan Pertolongan di Gunung Hutan (Jungle Rescue) bagi potensi SAR Jawa Barat, kita tingkatkan kualitas dan kemampuan pada pelaksanaan operasi SAR secara cepat dan tepat guna mengurangi resiko membahayakan manusia".

“Pentingnya peran potensi SAR bagi Basarnas dalam operasi pencarian dan pertolongan ditunjukkan dengan diadakannya pelatihan SAR ini untuk meningkatkan kualitas dan kemampaun di berbagai bidang, khususnya kali ini di bidang Jungle Rescue dan Pertolongan di ketinggian atau HART,” kata I ketut Parwa.

Direktur Bina Potensi Basarnas mengemukakan, pelatihan ini merupakan upaya dari Basarnas untuk memberikan pembinaan bagi potensi SAR. Diharapkan para peserta bisa memiliki kompetensi dalam bidang SAR.

“Dengan pelatihan ini diharapkan para peserta memiliki kompetensi dan dapat diimplementasikan saat pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang,” ujar dia.

Semakin banyak potensi SAR yang berkompeten, tutur Ketut, maka semakin mempercepat respons time dan mampu meminimalisasi jatuhnya korban atau semakin parahnya kondisi survivor atau korban selamat.

“Ikuti pelatihan dengan serius. Laksanakan instruksi yang diberikan instruktur dengan seksama. Utamakan keselamatan diri dan hindari sikap overconfident (percaya diri berlebihan) dan keragu-raguan pada materi yang berisiko. Jaga kesehatan dan jadiklanlah pelatihan ini sebagai ajang pembelajaran, tukar menukar pengalaman, dan mempererat jalinan silaturahim di antara kita sebagai sesama insan SAR,” tutur Ketut.

Ketut juga berharap semua materi pelatihan dapat diserap oleh peserta untuk kemudian ditransformasikan ke lingkungan sekitar. "Sehingga, pemahaman SAR khususnya di ketinggian dan jungle rescue ini semakin dirasakan oleh masyarakat luas," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4437 seconds (0.1#10.140)