Gus Sholah Wafat, Santri Tebuireng Kehilangan Sosok Kiai Kharismatik

Senin, 03 Februari 2020 - 07:09 WIB
Gus Sholah Wafat, Santri Tebuireng Kehilangan Sosok Kiai Kharismatik
KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah semasa hidup. Foto/SINDOnews
A A A
JOMBANG - Para santri dan pengurus Pesantren Tebuireng sangat berduka dan kehilangan atas wafatnya KH Salahuddin Wachid atau Gus Sholah. Di mata para santri dan pengurus Pesantren Tebuireng, Gus Sholah merupakan sosok kiai kharismatik.

Para santri Tebuireng hingga dini hari, tak henti melantunkan doa untuk sang kiai panutan. "Beliau tidak hanya sekadar kiai, namun juga sebagai panutan kami para santri. Kami sangat kehilangan," kata Azizi, seorang santri Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, kepada SINDO Senin (3/2/2020).

Tak hanya di mata para santri, bagi sanak famili, Gus Sholah merupakan sosok yang sangat baik. Dia juga dikenal sebagai sosok yang selama ini getol membesarkan Pesantren Tebuireng. Pemikiran Gus Sholah untuk memajukan pesantren selama ini, membuat Pesantren Tebuireng kian disegani.

"Beliau selama ini lebih menekankan proses manajemen sebuah pesantren. Kharisma iya, tapi juga beliau menambahkan lagi dengan faktor manajemen. Itu mungkin yang menjadi salah satu beliau modal mengembangkan pesantren hingga sebesar ini," ungkap KH Muhammad Irfan Yusuf, sepupu Gus Sholah. (Baca juga; Gus Sholah Akan Dimakamkan di Tebuireng, PBNU: Kita Kehilangan Tokoh Panutan )

Kiai yang akrap disapa Gus Irfan ini menuturkan, adik kandung Presiden ke IV RI KH Abdurrahman Wahid itu sudah cukup lama bermasalah dengan kesehatan jantungnya. Menurutnya, Gus Sholah juga pernah mengalami sakit jantung sehingga harus menjalani operasi pemasangan ring jantung.

"Memang kondisi (kesehatannya) naik turun. Dua minggu yang lalau beliau ada tindakan di jantungnya, tabulasi namanya. Tapi alhamdulillah sudah berhasil dengan baik, dan beliau juga sudah pulang ke rumah," tutur Gus Irfan.

Namun, sekitar 10 hari pasca menjalani perawatan medis, Gus Sholah kembali mengeluhkan kondisi jantungnya. KOndisi tersebut, membuat mantan anggota MPR RI pada awal era reformasi itu, harus kembali menjalani perawatan medis di RS Harapan Kita, Jakarta.

"Beliau merasakan jantungnya terasa lemas. Hari Jumat (31/1/2020) kemarin dokter di RS Harapan Kita, melakukan tindakan untuk melihat gimana kondisi jantungnya. Pasca operasi itu beliau drop sampai tadi sore, dan jam 20.55 WIB tadi beliau meninggal," terangnya.

Rencananya jenazah Gus Sholah akan dikebumikan di Komplek Pemakaman Keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang. Jenazah Gus Sholah akan diberangkatkan dari Jakarta pukul 10.00 WIB dan diperkirakan tiba di Surabaya pukul 13.00 WIB.

"Jadwal sementara rombongan dari Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan pesawat Herkules. Pesawat Herkules tidak bisa cepat, kira-kira pukul 1-2 baru sampai di sini. Sekarang ini anak-anak masih mengaji, tapi ada juga yang menyiapkan tempat untuk pemakamannya nanti," tandas Gus Irfan.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4369 seconds (0.1#10.140)