Puluhan Pejabat Antar Mantan Kadinkes KBB ke Peristirahatan Terakhir

Jum'at, 28 September 2018 - 15:26 WIB
Puluhan Pejabat Antar Mantan Kadinkes KBB ke Peristirahatan Terakhir
Sejumlah pejabat di lingkungan Pemda KBB tampak mengantarkan almarhum dr Pupu ke tempat peristirahatan terakhir di kompleks makam pribadi di Kampung Manapa. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Pupu Sari Rohayati mengembuskan nafas terakhir pada Kamis (27/9/2018) malam.

Almarhumah wafat seusai menjalani operasi jantung setelah sekitar seminggu dirawat secara intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Kepergian almarhum membuat KBB berduka. Sebab banyak jasa yang telah dilakukan almarhumah selama menjabat sebagai orang nomor satu di Dinas Kesehatan KBB. Sebelum dikebumikan, puluhan pejabat KBB hingga Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna meluangkan waktu untuk hadir.

Bahkan puluhan pejabat tampak ikut mengantarkan almarhumah ke tempat peristirahatan terakhir di kompleks makam pribadi, Kampung Manapa, RT3/3, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Jumat (28/9/2018).

"Saya atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah daerah KBB mengucapkan berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulangnya dr Pupu. Almarhumah adalah rekan kerja yang baik dan merupakan salah satu putra terbaik Bandung Barat," kata Aa Umbara, Jumat (28/9/2018).

Dia mengaku kaget dan tidak menyangka dr Pupu akan secepat ini meninggalkan keluarga dan sahabat-sahabatnya. Apalagi informasi yang didapat, meakipun tengah berjuang dengan penyakit jantung yang dideritanya, tapi almarhumah masih terlihat ceria. Meski tidak sempat menemui sejak ada kabar almarhumah dirawat di RS, tapi dia sudah berencana akan membesuk.

"Saya sudah mendengar kalau almarhumah jatuh sakit dan mendapatkan perawatan di RSHS akibat penyakit jantung. Bahkan saya dan keluarga sudah merencanakan akan membesuk, tapi ternyata takdir berkata lain," tutur dia.

Salah seorang kerabat almarhumah, Endang (29) mengaku, meskipun tengah sakit tapi almarhumah tetap ceria dan terlihat bugar. Selama seminggu menjalani perawatan di RSHS, dia tetap sadar dan tidak pernah mengeluh sakit atau kehilangan kesadaran.

Pihak keluarga pun terus mendampingi dan memberikan dukungan saat dr Pupu menjelang menjalani operasi jantung. "Sakit jantung sudah lama dan seminggu terakhir memang dirawat di RSHS. Tetapi kondisinya tetap sadar sampai menjalani operasi," ujar Endang ditemui di lokasi pemakaman.

Dr Pupu pergi meninggalkan lima anak, tiga di antaranya mengikuti jejak almarhumah sebagai dokter. Sebelum dimakamkan, ratusan pelayat turut menyalatkan almarhumah di Masjid Al Hikam Alun-alun Cililin.

Setelah itu, jenazah kemudian dibawa dengan mobil ambulans ke lokasi pemakaman keluarga di Kampung Manapa, RT3/3, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, dimana makamnya bersebelahan dengan makam suaminya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1177 seconds (0.1#10.140)