Pascabentrok dengan Aparat, Satu Petani Meninggal Dunia

Jum'at, 28 September 2018 - 08:06 WIB
Pascabentrok dengan Aparat, Satu Petani Meninggal Dunia
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
INDRAMAYU - Aksi unjuk rasa petani hutan dari sejumlah desa di Kabupaten Indramayu yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian di depan PT Pabrik Gula Jatitujuh, Majalengka, Kamis 28 September 2018, berujung maut.

Sukra, seorang petani peserta demonstrasi di Pabrik Gula Jatitujuh, meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah kehabisan napas dan dehidrasi di tengah ribuan massa.

Tangis istri korban pun pecah saat petugas dari Polres Indramayu membawa jenazah korban ke rumah duka di Desa Lemah Ayu, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu. Istri dan anak korban tak menyangka atas kepergian suami dan ayah tercinta mereka.

Tewasnya Sukra berawal dari bentrokan antara petani hutan Indramayu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) bentrok dengan aparat kepolisian di depan pintu gerbang masuk Pt Pabrik Gula Jatitujuh Majalengka pada Kamis siang.

Ribuan petani hutan dari sejumlah desa di Kecamatan Cikedung berupaya merangsek barikade petugas yang berjaga jaga di depan gerbang pabrik. Massa dengan beringas berupaya melawan petugas yang menghalangi aksi mereka.

Akibat bentrokan itu, jumlah polisi dan petani mengalami luka akibat lemparan batu. Sementara Sukra tergeletak lemas. Dia diduga mengalami dehidrasi dan sesak napas. Sempat dilarikan ke Puskesmas Jatitujuh. Namun, kondisi Sukra semakin lemah sehingga nyawanya tak tertolong. “Bapak mempunyai penyakit asma,” kata Asnudin, menantu korban. (BACA JUGA: Demo Pabrik Gula Ricuh, Petani Hutan Indramayu Bentrok dengan Polisi )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1608 seconds (0.1#10.140)