Terima Enam Pasien, RSHS Tegaskan Tidak Terkait Virus Corona

Jum'at, 31 Januari 2020 - 15:41 WIB
Terima Enam Pasien, RSHS Tegaskan Tidak Terkait Virus Corona
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) mengakui melakukan rawat jalan terhadap enam warga Bandung yang mengalami gejala demam dan ISPA. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin ( RSHS ) mengakui melakukan rawat jalan terhadap enam warga Bandung yang mengalami gejala demam dan ISPA, sebagaimana gejala terpapar virus Corona.

Namun, RSHS menegaskan, keenam warga Bandung tersebut tidak terpapar virus Corona. Keenamnya pun kini menjalani rawat jalan, dengan diagnosa mengalami gejala demam, batuk, dan pilek. (Baca juga; Ada Ratusan TKA di KBB, Disnakertrans Buat Surat Edaran Waspada Corona )

"Mereka hanya menjalani rawat jalan. Karena tak teridentifikasi mengalami pneumonia. Walaupun mereka mengalami demam, batuk, dan pilek," kata Direktur Medik & Keperawatan RSHS Nucki Nursjamsi, Jumat (31/1/2020).

Mereka menjalani observasi rawat jalan, lantaran keenamnya baru dari China. Namun itu tidak menjadi alasan mereka terpapar virus Corona. Apalagi tidak mengalami pneumonia. "Tapi sudah kami data dan laporkan ke Dinas kesehatan," imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir bila mengalami gejala batuk pilek dan demam. Masyarakat tidak perlu terburu buru langsung ke RSHS. Mereka bisa menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan umum biasa.

Dia menjelaskan, ada beberapa tahapan yang mesti dilewati, hingga pasien divonis mahal tahapan observasi virus tertentu. Misalnya untuk pasien yang diduga terkait virus Corona, harus memiliki empat kriteria.

Pertama, orang dalam pemantauan. Yaitu pasien dengan riwayat demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, serta pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologi. Pasien ini juga memiliki riwayat perjalanan ke China atau negara terjangkit dalam rentang waktu 14 hari sebelum timbul gejala.

Sementara kriteria kedua adalah pasien dalam pengawasan. Pasien ini telah memenuhi semua persyaratan orang dalam pemantauan, ditambah memiliki riwayat paparan langsung dengan positif corona. Pernah perjalanan ke Wuhan dan demam di atas 38 derajat celcius.

Ketiga, kasus probabel. Yaitu dalam pengawasan yang diperiksa untuk 2019-nCov tetapi inkonklusif. Atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif. Keempat, pasien dengan status telah terkoordinasi positif Corona. (Baca juga; RSHS Nyatakan Dua Pasien yang Diobservasi Negatif Virus Corona )

"Jadi ada beberapa kriteria yang mesti terpenuhi, baru bisa dirujuk ke RSHS untuk mendapatkan perawatan khusus RIKK. Selama pasien masih dalam kategori demam, batuk pilek bisa ditangani di fasilitas kesehatan umum lainnya," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1813 seconds (0.1#10.140)