Pemprov Jabar Targetkan Himpun Dana Publik Rp11 Triliun dari Obligasi Daerah

Jum'at, 31 Januari 2020 - 16:31 WIB
Pemprov Jabar Targetkan Himpun Dana Publik Rp11 Triliun dari Obligasi Daerah
Rencana penerbitan obligasi daerah oleh Pemprov Jawa Barat (Jabar) terus bergulir. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Rencana penerbitan obligasi daerah oleh Pemprov Jawa Barat (Jabar) terus bergulir. Bahkan, Pemprov Jabar pun telah menargetkan mampu menghimpun dana publik dari obligasi daerah hingga Rp11 triliun.

Kepala Biro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Investasi Sekretariat Daerah (Setda) Jabar Noneng Komara mengatakan, setelah membentuk tim percepatan obligasi daerah pada tahun lalu, pihaknya sudah menghitung dana publik yang bisa dihimpun.

"Dari obligasi, kalau dihitung kita bisa meraih Rp11 triliun, tapi ini tidak sekaligus (bertahap)," ungkap Noneng di Bandung, Jumat (31/1/2020). (Baca juga; Bank bjb Terbitkan PUB II Obligasi Subordinasi Rp1 Triliun )

Noneng menjelaskan, mengacu pada pematangan program, pelepasan awal obligasi daerah tersebut akan berbentuk revenue bond. Artinya, pemanfaatan dananya akan digunakan untuk membiayai proyek yang menghasilkan keuntungan. "Untuk awal, bisa untuk membiayai pembangunan rumah sakit," sebut Noneng mencontohkan.

Meski begitu, lanjut Noneng, pelepasan obligasi daerah sebelumnya harus mendapat persetujuan dari DPRD Jabar yang ditargetkan tuntas tahun ini. Jadi, obligasi daerah diharapkan bisa dilepas mulai 2021. "Target tahun ini mendapat persetujuan dari dewan (DPRD Jabar). Kalau target pelepasannya kemungkinan baru tahun depan (2021)," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah menggelar rapat bersama terkait rencana pelepasan obligasi daerah. "Obligasi daerah sedang difinalisasi, salah satunya adalah dukungan penguatan dari parlemen. Kalau itu sudah lancar, harusnya mudah-mudahan segera selesai," katanya.

Pihaknya enggan menyebut masalah apa yang menghambat proses pelepasan obligasi daerah. Menurutnya, finalisasi salah satunya membahas besaran nilai obligasi yang akan dilepas. Gubernur yang akrab disapa Emil itu pun mengaku, akan memilih angka yang dilepas pertama kali tidak terlalu besar guna memuluskan pelepasan obligasi.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1041 seconds (0.1#10.140)