Demo Pabrik Gula Ricuh, Petani Hutan Indramayu Bentrok dengan Polisi

Kamis, 27 September 2018 - 21:19 WIB
Demo Pabrik Gula Ricuh, Petani Hutan Indramayu Bentrok dengan Polisi
Ribuan petani hutan Indramayu terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Foto/MNC News/Toiskandar
A A A
INDRAMAYU - Aksi unjuk rasa petani hutan dari sejumlah desa di Kabupaten Indramayu berujung bentrok dengan aparat Polres Indramayu, Kamis (27/9/2018) siang. Akibatnya, sejumlah petani dan polisi mengalami luka-luka insiden tersebut.

Bentrokan antara petani hutan Indramayu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) dengan aparat kepolisian itu terjadi di depan pintu gerbang masuk Pabrik Gula Jatitujuh.

Ribuan petani hutan dari sejumlah desa di Kecamatan Cikedung berupaya merangsek barikade petugas yang berjaga jaga di depan gerbang.

Kericuhan tak terhindarkan karena sejumlah masa memaksa masuk ke dalam pabrik gula. Upaya petani dihalangi petugas kepolisian sehingga bentrokan pendemo dengan petugas kepolisian pun terjadi.

Massa dengan beringas berupaya melawan petugas yang menghalangi aksi mereka. Kericuhan ini baru bisa diredam setelah polisi menembakan gas air dan water cannon ke arah pendemo. Akibat bentrok, sejumlah petani dan polisi mengalami luka lantara terkena lemparan batu.

"Gak ada kericuhan. Hanya dorong-dorongan lalu kami semprot water cannon. Para pendemo meminta audiensi dengan manajemen PT Pabrik Gula Jatitujuh," kata Kapolres Indramayu AKBP Noviana Tursanurohmad.

Setelah dilakukan mediasi, ujar Noviana, situasi kondusif dan para petani membubarkan diri dengan tertib. "Tidak ada yang diamankan," ujar dia.

Sementara itu, Koordinator aksi unjuk rasa Taryadi mengatakan, ribuan petani hutan mendesak Pabrik Gula Jatitujuh menghentikan aktivitasnya. Petani menilai, keberadaan pabrik gula di mengganggu ketenangan masyarakat.

“JIka tuntutan ini tidak dipenuhi, kami akan menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” kata Taryadi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2568 seconds (0.1#10.140)