Tokoh Pemekaran KBB Ingatkan Aa Umbara Jangan Salah Pilih Sekda

Kamis, 27 September 2018 - 16:50 WIB
Tokoh Pemekaran KBB Ingatkan Aa Umbara Jangan Salah Pilih Sekda
Ketua Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) KH Zaenal Abidin. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Proses open bidding pengisian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di lingkungan Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapatkan perhatian dari sejumlah tokoh pemekaran KBB. Mereka meminta agar Bupati Aa Umbara Sutisna jangan sampai salah pilih dalam menunjuk siapa yang berhak menduduki kursi tersebut, mengingat tugas dan peran sekda KBB sangat berat.

"Tugas Bupati dan Sekda KBB ke depan sangat berat, terutama kaitannya dalam memulihkan jalannya roda pemerintahan setelah kasus OTT KPK terhadap bupati sebelumnya. Untuk itu kami minta bupati jangan sampai kecele atau salah pilih memberikan amanah itu," jelas Ketua Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) KH Zaenal Abidin di Ngamprah, Kamis (27/9/2018).

Menurutnya, penetapan sekda itu memang ranahnya pemerintah daerah dalam hal ini bupati. Pihaknya sadar tidak mungkin masuk atau mengintervensi kewenangan itu. Hanya saja, sebagai masyarakat dirinya hanya ingin memberikan masukan atau sekadar mengingatkan kepada bupati. Sebab, jika salah pilih bukan tidak mungkin nantinya malah akan menghambat jalannya roda pemerintahan.

Yang terpenting, lanjut dia, bupati harus memerhatikan track record atau rekam jejak calon sekda. Pejabatnya haruslah orang yang bukan hanya loyal dan paham keinginan pimpinan, tapi juga harus memiliki kinerja baik dan bersih dari persoalan hukum. Sebab, kalau sekda memiliki rekam jejak tersangkut hukum, nantinya dalam bekerja tidak akan fokus membantu bupati dan wakil bupati.

"Memang mencari yang perfect atau sempurna pasti susah. Tapi paling tidak yang mendekati sempurna dan jangan ada persoalan hukum," ujarnya.

Zaenal beranggapan, posisi sekda bukan hanya strategis di dalam sebuah pemerintahan, tapi khusus di KBB ada yang perlu diperhatikan yaitu mengembalikan psikologis PNS. Apalagi, tugas pokok sekda itu membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah, termasuk juga hubungan eksternal dalam menjalin kemitraan daerah dengan berbagai pihak.

"Sekda KBB saat ini harus mampu menjawab jargon bupati dan wakil bupati, yaitu Bandung Barat Lumpat. Itu hanya bisa diwujudkan oleh seorang sekda yang memahami tupoksi dan memiliki chemistry kuat dengan bupati," pungkasnya.

Seperti diketahui, proses panjang open bidding pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Sekda KBB memasuki babak final. Pansel yang diketuai Muhammad Solihin dalam surat pengumuman Nomor 07/PANSEL/2018 telah menetapkan tiga peserta dengan nilai terbaik. Mereka adalah Asisten Daerah (Asda) III Pemda KBB Agustina Piryanti, Kepala BPKAD KBB Asep Sodikin, dan Kepala Dinas PPKBP3A KBB Asep Wahyu FS. (Baca Juga: Calon Sekda KBB Mengerucut 3 Nama, Siapa yang Dipilih Aa Umbara?(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1865 seconds (0.1#10.140)