Presiden Jokowi Resmikan Terowongan Pengendali Banjir Nanjung

Rabu, 29 Januari 2020 - 15:32 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Terowongan Pengendali Banjir Nanjung
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Presiden Jokowi meninjau dan meresmikan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Rabu (29/1/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).

Terowongan air pengendali banjir tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam membenahi Sungai Citarum, mulai dari bagian hulu hingga hilir. Terowongan Nanjung mulai dibangun pemerintah pusat sejak 2018 lalu. (Baca juga; Ingin Jadi Kekuatan Disegani, Indonesia Modernisasi Persenjataan )

Sebelum meresmikan, Presiden yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Bandung Dadang M Nasser itu sempat meninjau terowongan air kembar yang memiliki panjang masing-masing 230 meter dan diameter 8 meter itu.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan, setelah Terowongan Nanjung, pembangunan sejumlah infrastruktur pengendali banjir lainnya akan dilanjutkan, mulai dari embung, kolam retensi, hingga floodway atau sodetan.

"Ini upaya kita dalam rangka mengatasi genangan banjir yang ada di Kabupaten Bandung dan juga di bawahnya. Jadi, program besarnya kita baru menyelesaikan yang di hulu, itu pun belum selesai," kata Presiden.

"Jadi di sini kalau Terowongan Nanjung rampung, retensi di Cieunteung, Gedebage, Andir, dan Cisangkuy sudah selesai 100 persen, maka genangan ini akan betul-betul terkurangi banyak," lanjutnya. (Baca juga; Sidak RSUD Ciereng Subang, Presiden Jokowi Cek Pelayanan KIS )

Presiden pun berharap, semua proyek di hulu Sungai Citarum dapat rampung secepatnya. Jika hal itu terealisasi, kata Presiden, maka pembangunan proyek di bagian hilir sungai akan dimulai. "Kita harapkan dengan selesainya itu, hulunya bisa diselesaikan, kemudian kita akan masuk ke hilirnya yang paling bawah," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, Terowongan Nanjung yang berfungsi mengalihkan aliran air dari Sungai Citarum ke Waduk Saguling itu memiliki kapasitas hingga 669 meter kubik per detik. Terowongan Nanjung menjadi bagian dari Sistem Pengendalian Banjir Sungai Citarum.

Terowongan air yang berfungsi untuk mempercepat aliran air yang sering melambat di daerah Curug Jompong karena arusnya berkelok dan banyak batu besar yang menyebabkan air berbalik arah. Hal itu diyakini akan membuat banjir di cekungan Bandung lebih cepat surut.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.7986 seconds (0.1#10.140)