Proyek Kereta Cepat, Bupati Segera Teken Kerja Sama dengan Tiga BUMN

Selasa, 28 Januari 2020 - 23:48 WIB
Proyek Kereta Cepat, Bupati Segera Teken Kerja Sama dengan Tiga BUMN
Proyek KCJB di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, KBB. Pemda KBB akan mendapatkan kompensasi pembangunan jalan Cikalongwetan-Cisarua sepanjang 18 KM dari proyek ini setelah PKS ditandatangani. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna segera menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) sebagai tindak lanjut dari memorandum of understanding (MoU) pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Rencananya PKS tersebut dilakukan dengan pihak PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk membangun sejumlah infrastruktur khususnya jalan di KBB.

"Awalnya penandatanganan PKS ini dijadwalkan 23 Oktober 2019, hanya ada perubahan rencana sehingga dijadwalkan ulang dan kemungkinan dilakukan Februari 2020," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna di sela peresmian pembangunan SDN 1 Cimerang, SDN Ciampel, SDN 3 Cimerang, Desa Laksanamekar, Padalarang, Selasa (28/1/2020).

Aa Umbara mengatakan, rencana PKS ini masih berproses dan bukannya ada kendala sehingga akhirnya waktunya mundur ke awal 2020. PKS membahas hal yang lebih bersifat parsial, sehingga harus ada yang diprioritaskan.

Termasuk karena Pemda KBB mengusulkan pembangunan infrastruktur jalan, maka yang menjadi prioritas adalah pembangunan jalan yang menghubungkan Cikalongwetan dengan Cisarua.

Ruas jalan penghubung dua kecamatan yang dimulai dari Jalan SPN Cisarua hingga Tugu Nanas, Cikalongwetan itu memiliki panjang 21 KM. Pada prosesnya ada perubahan trase dari jalan eksisting tersebut dikarenakan jika tetap menggunakan trase lama akan banyak permukiman warga yang terdampak. Sehingga dicari ruas lahan yang masih kosong sehingga dapat meminimalisasi adanya warga terdampak.

"Kalau menggunakan rencana awal banyak rumah warga yang terkena proyek. Makanya dicari trase lain walaupun konsekuensinya panjang jalan yang dibangun berkurang dari asalnya 21 KM menjadi sekitar 18 KM," sebutnya.

Dirinya berharap warga yang lahannya terkena dampak pembangunan jalan ini bisa menerima kompensasi yang diberikan nantinya. Dampak jangka panjang kawasan tersebut menjadi hidup karena bisa menjadi transportasi alternatif dari Jakarta yang akan menuju Lembang dengan tidak lewat Kota Bandung.

Jalan tersebut eksisting saat ini memiliki lebar sekitar 3-4 meter, nantinya setelah dibangun lebar jalan menjadi 10 meter.

"Dampak dari PKS itu pasti akan luar biasa bagi KBB, karena selain membangun jalan Cikalongwetan-Cisarua, ketiga BUMN tersebut sepakat membangun dan menyediakan lahan 30 hektare untuk membangun sarana olah raga. Serta menyediakan lahan seluas lima hektare untuk pembangunan masjid besar Kecamatan Cikalongwetan dan pondok pesantren," imbuhnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1762 seconds (0.1#10.140)