Banyak Ruang Kelas Rusak, Pemda KBB Upayakan Bantuan CSR Perusahaan

Selasa, 28 Januari 2020 - 23:28 WIB
Banyak Ruang Kelas Rusak, Pemda KBB Upayakan Bantuan CSR Perusahaan
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna disambut siswa SDN Cimerang dan Ciampel saat meresmikan empat ruang kelas yang diperbaiki dengan anggaran CSR perusahaan, Selasa (28/1/2020). Foto/Dok.Humas KBB
A A A
BANDUNG BARAT - Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mengupayakan perbaikan ruang kelas sekolah yang rusak dari anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

Hal ini dikarenakan banyaknya sekolah rusak yang butuh penanganan dan jika harus mengandalkan anggaran dari APBD kabupaten akan perlu waktu lama dalam pengentasannya.

"Untuk renovasi atau perbaikan satu ruang kelas itu anggarannya bisa nyampe Rp100-150 juta. Kalau jumlah ruang kelas rusak lebih dari 100 lokal biaya rehabnya menjadi besar. Maka, perlu optimalisasi dana CSR untuk membantu pengentasan persoalan ini," kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna usai peresmian pembangunan SDN 1 Cimerang, SDN Ciampel, SDN 3 Cimerang, Desa Laksanamekar, Padalarang, Selasa (28/1/2020).

Dia menyebutkan, untuk SD saja di KBB ada lebih dari 700 sekolah. Sebagian ada yang kondisi ruang kelasnya rusak ringan, sedang, hingga berat yang membutuhkan perhatian.

Sebagian memang ada yang sudah tercover bantuan dari provinsi dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Akan tetapi ada juga sekolah yang tidak tercover bantuan dan tetap harus diperhatikan karena bangunan kelasnya rusak.

Ke depan pihaknya berharap ada kepedulian dari perusahaan lokal maupun perusahaan nasional yang bisa berbagi untuk melakukan perbaikan bangunan sekolah rusak yang ada di KBB.

Bagaimanapun pendidikan adalah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah saja. Sehingga harus dibuatkan sarana prasarana pendidikan yang nyaman agar siswa belajar dengan tenang.

"Semoga akan bertambah banyak lagi perusahaan yang mau membantu melalui CSR. Kalau lihat hasil bangunan kelas yang sudah dibangun di SD Cimerang dan Ciampel dari dana CSR ini sangat refresentatif, bagus, dan nyaman untuk belajar siswa," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan KBB, Imam Santoso menyebutkan, berdasarkan data dari total 716 SD di KBB, sebanyak 2.638 ruang kelasnya mengalami rusak ringan, 679 rusak sedang, dan 811 rusak berat.

Karena itu, pihaknya mencoba menggandeng sejumlah perusahaan untuk merenovasi bangunan sekolah dengan dana CSR. Selain empat kelas di SD Cimerang dan Ciampel ada juga tiga kelas di SD Tegalaja, Ngamprah, yang juga dibangun dari dana CSR.

"Kami sangat bersyukur karena empat kelas di sekolah ini akhirnya bisa diperbaiki dari dana CSR. Ke depan program seperti ini akan didorong terus, kami pun melakukan pendataan sekolah-sekolah yang tidak tercover bantuan DAK dari pusat atau APBD dan kondisinya rusak, maka diajukan mendapatkan bantuan dari CSR perusahaan," ucapnya saat mendampingi Bupati Aa Umbara.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3810 seconds (0.1#10.140)