Pabrik Buang Limbah saat Banjir, Kesehatan Warga Bandung Selatan Terancam

Selasa, 28 Januari 2020 - 17:13 WIB
Pabrik Buang Limbah saat Banjir, Kesehatan Warga Bandung Selatan Terancam
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (28/1/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum prihatin setelah mendengar kabar banyak pabrik membuang limbah saat banjir menerjang kawasan Bandung selatan.

Keprihatinan Uu tersebut berdasarkan informasi yang diterima dari warga saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (28/1/2020).

Menurut Uu, perilaku tak terpuji tersebut sangat merugikan masyarakat, khususnya korban banjir. Pasalnya, limbah yang dibuang saat banjir tersebut menimbulkan bau dan mengancam kesehatan masyarakat.

"Kami merasa prihatin karena menurut informasi dari masyarakat, banyak perusahaan di sekitar yang di saat banjir datang malah membuang limbah, termasuk limbah pabrik, limbah batu bara, sehingga dampaknya sangat terasa mulai dari bau sampai yang lainnya," kata Uu.

Menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut, Uu menyatakan, bila benar benar terjadi, Pemprov Jabar bersama aparat terkait akan menindak tegas perusahan-perusahaan yang membuang limbah saat banjir tersebut.

"Akan kami sampaikan juga kepada pihak kepolisian dan tentara (TNI) untuk mencari pabrik mana yang seperti itu," ujar Wagub.

Selain keluhan tersebut, ujar Uu, pihaknya pun mendengarkan semua keluhan dan permintaan dari masyarakat terdampak banjir, mulai dari persoalan bantuan logistik hingga sarana dan prasarana yang diperlukan.

"Saya mendengar langsung apa yang diharapkan masyarakat, tadi ada yang minta perahu karena perahu dari desa sudah rusak. Tadi juga ada yang minta sembako karena mereka tidak bisa masak. Jadi, yang didengar dan dilihat oleh kami hari ini akan kami bawa ke tingkat provinsi untuk segera ditindaklanjuti," tutur dia.

Selain itu, tambah Uu, masyarakat pun menginginkan adanya sodetan, agar genangan banjir cepat surut. Namun, kata Uu, sodetan tersebut terkendala lahan milik sebuah perusahaan. Uu pun berjanji untuk berkoordinasi dengan pihak perusahaan, agar memberikan izin lahannya disodet.

"Ada keinginan masyarakat membuat selokan atau (alur) sungai itu diluruskan supaya air cepat langsung ke Sungai Citarum. Tapi di sini ada sebuah perusahaan yang tanah itu dijadikan tempat parkir," ungkap Uu.

"Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi hari ini kepada mereka (perusahaan) bagaimana caranya supaya mereka memberikan izin tanah itu disodet (digali) atau apa sana supaya air lurus alurnya jadi air cepat surutnya," kata mantan Bupati Tasikmalaya ini.

Dalam kesempatan itu, Uu pun mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Bandung untuk memperhatikan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM), khususnya di sekolah-sekolah yang terendam.

"Anak-anak ini tetap harus belajar mengajar, tempatnya di mana, sehingga mereka tetap tidak libur. Sekarang sudah hampir seminggu libur," pungkas Uu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6105 seconds (0.1#10.140)