UPDATE - 106 Orang Tewas dan 4.000 Terinfeksi Virus Corona

BEIJING - Korban meninggal akibat wabah virus Corona jenis baru di China terus bertambah menjadi 106 orang. Bahkan ditemukan sekitar 1.291 kasus baru sehingga menambah jumlah warga China yang terinfeksi menjadi sekitar 4.000 orang.

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengatakan, ada tambahan sebanyak 24 orang meninggal di wilayah pusat virus yang bernama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV tersebut. Angka kematian 106 orang ini termasuk satu kematian yang dilaporkan di Beijing.

Laporan kematian di Beijing telah memicu kecemasan masyarakat internasional, karena kota itu adalah Ibu Kota China. (Baca juga; Virus Corona Sudah Masuk Beijing, Dunia Semakin Cemas )

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat bingung masyarakat internasional dengan mengoreksi penilaiannya terhadap virus Corona jenis baru, 2019-nCoV. Organisasi itu menyatakan risiko global dari virus mematikan tersebut dalam kategori tinggi.

Laporan penilaian WHO sebelumnya menyatakan tingkat risiko global dari virus itu masih "moderat." Badan kesehatan yang bernaung di bawah PBB tersebut mengatakan dalam laporan yang dipublikasikan Minggu malam bahwa risiko virus sangat tinggi di China, tinggi di tingkat regional dan tinggi di tingkat global.

Dalam catatan kakinya, WHO mengatakan ada kesalahan dalam laporan komunikasi sebelumnya yang diterbitkan pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu. Menurut WHO, laporan tiga hari itu salah karena mengatakan risiko global dari "2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCov" moderat.

Ditanya untuk lebih detail, juru bicara WHO Fadela Chaib hanya mengatakan bahwa itu adalah "kesalahan dalam susunan kata." Diberitakan sebelumnya, pada Kamis pekan lalu organisasi itu tidak menyatakan darurat kesehatan masyarakat internasional akan bahaya virus Corona jenis baru yang muncul pertama kali di Wuhan, China.

Keputusan WHO itu terbilang langka, karena keputusan itu tidak dapat memicu tindakan internasional yang lebih terpadu. (Baca juga; Kemlu: Belum Ada Pembatasan untuk Turis Asal China )

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengunjungi China minggu ini untuk membahas tindakan lebih lanjut untuk mengatasi virus. Pada hari Kamis pekan lalu, dia mengatakan; "Ini adalah keadaan darurat di China, tetapi belum menjadi darurat kesehatan global."