Dua Hari Tak Pulang, Warga Rongga KBB Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai

Senin, 27 Januari 2020 - 19:07 WIB
Dua Hari Tak Pulang, Warga Rongga KBB Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai
Petugas Polsek Gununghalu dan TNI dibantu warga mengevakuasi jasad Agus Saiman di sungai, Senin (27/1/2020). Foto/Dok.Polsek Gununghalu
A A A
BANDUNG BARAT - Sesosok mayat pria ditemukan mengambang di Sungai Cibebe, Kampung Lamping RT 02/02, Desa Bojong, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (27/1/2020).

Mayat yang tersangkut di rumpun bambu tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak berangkat ke sawah. Warga lalu melapor ke RT/RW dan petugas kepolisian.

Kapolsek Gununghalu AKP Taryanto mengatakan, penemuan mayat pria tersebut sempat membuat warga sekitar kaget. Saat ditemukan, jasad pria itu tersangkut di rumpun bambu yang melintang di tengah sungai.

Pihaknya yang mendapatkan laporan dari warga, langsung menuju lokasi dan mengevakuasi jasad tersebut. "Yang menemukan pertama kali warga yang hendak pergi ke sawah sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah dievakuasi identitas jasad tersebut diketahui bernama Agus Saiman," kata Taryanto.

Korban Agus, ujar Kapolsek, tercatat sebagai warga Kampung Situwangi, Desa Bojong, kecamatan Rongga. Menurut keterangan pihak keluarga, Agus sudah dua hari tak pulang ke rumah. Almarhum juga diketahui memiliki kekurangan gangguan ingatan.

Terkait dugaan sementara korban tewas dan ditemukan di tengah sungai, Taryanto menduga dia terpeleset hingga terjatuh ke dasar sungai.

Sebab di tubuh korban tidak ditemukan bekas luka akibat tindak kekerasan. Hanya saja saat ditemukan, terlihat ada bercak darah di mata dan wajah korban.

"Hanya luka di mata dan wajah mungkin dialami saat korban terjatuh. Sedangkan untuk luka lain tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan," ujar Kapolsek.

Sementara itu, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad Agus. Keluarga menganggap kematian korban murni karena kecelakaan.

Mereka pun membuat pernyataan tertulis bahwa menerima musibah ini sebagai takdir. "Pihak keluarga menganggap kejadian ini sebagai musibah dan langsung menguburkannya," tutur Taryanto.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1691 seconds (0.1#10.140)