Emil Optimistis Citarum Jadi Salah Satu Sungai Terindah di Dunia

Rabu, 26 September 2018 - 15:15 WIB
Emil Optimistis Citarum Jadi Salah Satu Sungai Terindah di Dunia
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau langsung kondisi Sungai Citarum, Rabu (26/9/2018). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis mengubah julukan Citarum sebagai sungai terkotor menjadi salah satu sungai terindah di dunia. Optimisme itu muncul setelah dirinya melihat langsung kekompakan Satuan Tugas (Satgas) Citarum, masyarakat, dan berbagai inovasi dalam mewujudkan Citarum Harum sebagai program rehabilitasi sungai terpanjang di Jabar itu.

"Saya sangat optimis menghadirkan perubahan yang dulu terkotor di dunia menjadi salah satu sungai terindah di dunia, itu komitmen kita," ungkapnya saat meninjau daerah aliran sungai (DAS) Citarum Sektor 6 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (26/9/2018).

Didampingi Panglima Kodam (Pangdam) III Siliwangi, Kapolda Jabar, dan Bupati Bandung, Ridwan Kamil yang juga Komandan Satgas Citarum itu meninjau langsung pengerukan Citarum. Dia pun mengapresiasi kerja keras jajaran TNI dalam memaksimalkan pengerukan yang dilakukan sepanjang musim kemarau ini.

"Saya akan upayakan tambah alatnya sesuai kebutuhan dari TNI," ujar Gubernur yang akrab disapa Emil itu.

Dalam waktu dekat, lanjut Emil, alat pengeruk sampah yang disiapkan PT Pindad itu juga akan dimaksimalkan. Diharapkan, mesin pengeruk sampah berbentuk perahu itu dapat digunakan untuk jangka panjang.

"Insya Allah dengan teknologi mesin pengeruk sampah dari Pindad itu, nanti kondisi yang sudah kita ubah ini akan bertahan selamanya," katanya.

Dalam peninjauannya, Emil juga menilai terdapat potensi lain yang dapat dikembangkan. Menurut dia, bantaran Citarum sangat memungkinkan disulap menjadi ruang publik atau tempat rekreasi.

"Saya survei di sini ternyata daerahnya sangat memungkinkan menjadi tempat budaya, lingkungan maupun ruang publik masyarakat," ujar Emil.

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan mengatakan, hingga saat ini, pihaknya telah menerjunkan 1.700 personel yang tersebar di 22 sektor. "Tahun 2019 nanti pemerintah pusat pun akan memberikan dukungan di 22 sektor itu," katanya.

Menurut dia, Sungai Citarum sudah mengalami perubahan signifikan, mulai dari hulu sungai di Cisanti hingga kawasan hilir di Muara Gembong, Bekasi. "Ini semua berkat kerja keras kita dalam mewujudkan Citarum Harum," ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto berkomitmen melakukan penegakan hukum terkait pencemaran Sungai Citarum. Sebagai contoh, pihaknya terus mengecek sampel limbah pabrik yang dibuang ke sungai tersebut. "Ambil sampel, dibawa ke lab. Jika di bawah ambang batas, ada teguran dari Kementerian Lingkungan. Jika lebih dari ambang batas, naik ke penyidikan," jelasnya.

Hingga kini, pihaknya tengah menangani 107 kasus pencemaran Sungai Citarum akibat limbah pabrik. "Ada 107 yang penyelidikan sampai dengan penyidikan. Di polda ada 57, di polres-polres sampai Karawang, sektor 1-21 ada 55," paparnya.

Disinggung perlunya penutupan pabrik sebagai langkah tegas, Agung mengaku tak bisa menentukan. Sebab, hal itu harus menunggu keputusan pengadilan. "Putusan pengadilan yang bisa menutup. Kita komitmen, tegas, jangan ada lagi main-main dengan lingkungan," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9932 seconds (0.1#10.140)