Pekerja Asal China Diduga Terjangkit Corona, Ini Kata Humas KCIC

BANDUNG - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memberi konfirmasi terkait YP, warga negara asing (WNA) China, dirawat intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin atau RSHS Bandung sejak Minggu 26 Januari 2020.

Namun, YP yang bekerja di proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu bukan terjangkit atau suspect virus Corona melainkan demam berdarah dengue (DBD).

"Terkait tenaga kerja kami yang di RS Hasan Sadikin, itu pekerja kami bukan kena virus Corona, tapi demam berdarah," kata Humas PT KCIC Deni Yusdiaana dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler (ponsel), Minggu (26/1/2020).

Deny mengemukakan, YP tidak pulang ke China pada hari raya Tahun Baru Imlek. YP telah ada di Indonesia sejak Oktober 2019 lalu. "Informasi itu saya dapatkan dari PIC nya dia (pasien) dari CRIC, katanya DBD jadi dirujuk ke RSHS Bandung," ujar Deni.

Diketahui, YP pekerja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat perawatan dari RS Cahya Kawaluyaan. Namun lantaran menderita demam tinggi dan sesak napas, YP dirujuk ke ke RS Hasan Sadikin pada Minggu 26 Januari 2020 siang.

Oleh pihak RSHS Bandung, YP sempat diisolasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setelah itu, YP dimasukkan ke ruang perawatan isolasi pada sore hari.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS Bandung dr Tommi Ruhimat mengatakan, pria China suspect Corona itu dirujuk ke RSHS Bandung pada Minggu (26/1/2020). Sebelum masuk ke ruang perawatan isolasi, pria itu sempat dirawat diisolasi IGD RSHS.

"Iya, satu orang sudah masuk ruang isolasi rawat inap. Dirujuk tadi siang, diisolasi IGD dulu. Sore dipindah ke isolasi rawat inap," kata Tommi melalui sambungan telepon.

Menurut Tommi, latar belakang pria tersebut diduga terjangkit virus Corona, karena ada surat rujukan dari dokter yang pertama kali merawatnya. (BACA JUGA: Diduga Terjangkit Corona, Pria Asal China Diisolasi di RSHS Bandung )