Wabah Virus Corona, Asita Jabar Minta Pemerintah Ambil Langkah Tepat

Minggu, 26 Januari 2020 - 20:14 WIB
Wabah Virus Corona, Asita Jabar Minta Pemerintah Ambil Langkah Tepat
Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat (Jabar) meminta Pemerintah Indonesia mengambil langkah tepat dan cepat, terkait wabah virus Corona. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat (Jabar) meminta Pemerintah Indonesia mengambil langkah tepat dan cepat, terkait wabah virus Corona. Apalagi, turis asal China masuk ke Indonesia jumlahnya cukup banyak, mencapai 1,9 juta.

Ketua Asita Jabar Rudijanto Ardiansyah mengatakan, keputusan pemerintah terkait turis asal China untuk mencegah penyebaran virus Corona. Bila tidak ditangani dengan benar, dampaknya akan besar karena kunjungan turis salah satu penyumbang devisa.

"Pasti akan dilematis. Satu sisi kita sedang mengejar wisatawan China, karena kita tahu potensinya sangat besar. Kalau ditolak bagaimana, kalau kita buka terlalu lebar, juga khawatir atas situasinya," katanya, Minggu (26/1/2020).

Dia mengakui, kondisi saat ini akan berdampak pada industri pariwisata. Walaupun, saat ini pengusaha travel belum merasakan imbasnya. Dia pun hingga kini belum ada laporan terkait pembatalan kunjungan, terutama ke Jawa Barat.

"Kalau sampai membatalkan belum, tapi kalau kasus kecil ada. Tapi bukan karena virus Corona. Tetapi, Bali kan sudah memproteksi semua penerbangan dari China, ini pasti akan berdampak juga ke Jabar," bebernya.

Dia menambahkan, jumlah turis asal China ke Jabar belum terlalu banyak. BPS Jabar mencatat turis asal China pada November 2019 sekitar 147.000 orang. Berbeda dengan daerah lain yang sudah membuka penerbangan langsung. Seperti Bali, Manado, Gorontalo, dan Padang yang baru mulai hari ini.

"Kalau ke Bandung belum ada penerbangan langsung, tetapi mereka transit dulu di Singapura dan Kuala Lumpur," jelas Budi.

Dia melanjutkan, beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah misalnya melakukan proteksi kasus per kasus. Yaitu memaksimalkan peran KJRI di China.

"KJRI di China harus lebih berperan. Terutama sebelum wisatawan tiongkok terbang ke Indonesia. Juga ketika akan masuk ke Indonesia juga diatur lagi. Jadi setidaknya dua kali. Dan jangan segan segan, kalau menang terindikasi, harus langsung ditangani. Jangan hanya coba coba," imbuhnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1251 seconds (0.1#10.140)