Virus Corona Kebal Antibiotik dan Belum Ada Antivirusnya

Minggu, 26 Januari 2020 - 13:01 WIB
Virus Corona Kebal Antibiotik dan Belum Ada Antivirusnya
Para ahli memastikan hingga saat ini belum ada antivirus untuk menangkal Virus Corona. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
WUHAN - Para ahli memastikan hingga saat ini belum ada antivirus untuk menangkal Virus Corona . Bahkan antibiotik apa pun tak akan mampu menghalau infeksi Virus Corona.

Para peneliti mengatakan hal itu berdasarkan fakta Lebih dari 90.000 orang dirawat di rumah sakit yang terkena Virus Corona kebal terhadap antibiotik tahun lalu. (Baca Juga: Corona Belum Ada Antivirusnya, Bill Gates Minta Basmi dengan Cara Militer )

Angka-angka digital NHS menunjukkan angka-angka berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dan para ahli memperingatkan bahwa Corona menimbulkan ancaman terhadap kemanusiaan yang sama seriusnya dengan perubahan iklim.

Mereka mengatakan, angka sebenarnya cenderung jauh lebih tinggi karena tes rumah sakit hanya mengambil sekitar setengah dari semua kasus. Angka-angka menunjukkan bahwa antara 2014 dan 2015 ada 64.293 kasus pasien yang didiagnosis dengan bug resisten.

Bahkan telah meningkat dari tahun ke tahun, mencapai rekor 90.173 tahun lalu. Hampir 3.000 orang terbunuh setiap tahun oleh Corona, termasuk E. coli (inset) dan infeksi aliran darah Kleb-siella pneumoniae. (Baca juga; Pemprov Jabar Keluarkan Warning Waspada Penularan Virus Corona )

“Angka-angka ini menunjukkan kita melihat peningkatan yang berkelanjutan selama beberapa tahun dalam perawatan pasien rumah sakit dengan infeksi yang kebal antibiotik. Itu hanya menuju satu arah,” kata Dr Simon Clarke, seorang ahli mikrobiologi di University of Reading, seperti dilansir Daily Minggu (26/1/2020)

Kepala NHS telah memperingatkan bahwa virus yang menyebabkan demam dan kesulitan bernapas, bisa mencapai Inggris ketika menyebar ke Asia. Perkembangan Virus Corona membuat WHO menggelar rapat darurat pada pekan ini, untuk menentukan apakah wabah virus tersebut dalam status "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" - suatu penunjukan langka yang hanya digunakan untuk epidemi paling parah.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1603 seconds (0.1#10.140)