Korpma GPII Jabar Sorot Janji Politik Ridwan Kamil Soal Desa

Sabtu, 25 Januari 2020 - 22:26 WIB
Korpma GPII Jabar Sorot Janji Politik Ridwan Kamil Soal Desa
Pelantikan Korpma GPII Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (25/1/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Korp Mahasiswa (Korpma) Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Barat menilai, realisasi program pembangunan desa yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum maksimal.

Hal itu mengemuka dalam Pelantikan Korpma GPII Jabar dan Stadium General yang mengusung tema "The New Era For Youth Power" yang digelar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (25/1/2020).

Ketua Korpma GPII Jabar Umbara Wijaya Saputra menyatakan, Korpma merupakan bagian dari organisasi kepemudaan GPII yang fokus pada segementasi mahasiswa.

"Alhamdulillah, acara (pelantikan) berjalan lancar. Tema tentang era baru pemuda yang kami angkat menjadi semangat kami dalam membangun Jawa Barat dalam sektor pemberdayaan pemuda. Kita akan bersinergi dengan pemerintah dalam rangka menciptakan Jabar Juara Lahir Batin," kata Umbara.

Menurut Umbara, Korpma GPII Jabar membawa gagasan besar tentang pembangunan desa yang digulirkan Pemprov Jabar yang dinilai belum maksimal dalam pelaksanaannya.

"Sesuai dengan janji politik Gubernur Jabar Ridwan Kamil tentang pembangunan desa, salah satunya program One Village One Company (OVOC) yang belum terasa (realisasinya), jangan sampai hanya wacana belaka," tegasnya.

"Kami memandang, masih banyak desa yang tertinggal dan tergilas oleh era digital hari ini. Maka, kami sangat terpanggil akan isu pembangunan desa ini," jelas Umbara.

Umbara menyatakan, Korpma GPII Jabar akan konsisten mendorong program pembangunan desa yang digagas Pemprov Jabar. Pasalnya, kata dia, program tersebut akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap percapatan peningkatan pembangunan dan ekonomi desa.

"Kami berkomitmen akan mengawal program ini karena kami sadar bahwa kami sebagai pemuda harus menjadi agen utama dalam membangun desa di Jabar. Perlu ada sinergitas dan kolaborasi pemerintah dengan kaum muda hari ini," katanya.

Sementara itu, Ketua PW GPII Jabar Irwan Sholeh Amir meminta Korpma GPII Jabar lebih kreatif di era revolusi industri 4.0 ini. Pasalnya, mahasiswa sebagai agen perubahan harus membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.

"Pengangguran di Jabar ini luar biasa banyak, pekerjaan pun susah dicari. Maka, kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama di era ini," tegasnya.

Irwan pun meminta, gagasan Korpma GPII Jabar untuk mengawal pembangunan desa dilaksanakan dengan serius. Pasalnya, program Satu Desa Satu Perusahaan ini dinilainya mampu memberikan kemandirian terhadap masyarakat desa.

"Warga desa gak perlu lagi cari kerja ke kota, ekonomi masyarakat desa akan naik, dan kesenjangan berkurang. Maka, kita harus kawal terus program pembangunan desa ini," tandasnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5229 seconds (0.1#10.140)