Kawasan Gedebage Dilanda Banjir, Ini Kata Oded

Sabtu, 25 Januari 2020 - 19:55 WIB
Kawasan Gedebage Dilanda Banjir, Ini Kata Oded
Personel Tim SAR Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Jabar mengevakuasi warga Kompleks Perumahan Adipura Gedebage ke tempat aman. Foto/Humas Polda Jabar
A A A
BANDUNG - Kawasan Gedebage, Kota Bandung selalu dilanda banjir setiap hujan lebat mengguyur. Seperti hujan yang turun cukup lebat pada Jumat 24 Januari 2020 dari sore sampai malam hari.

Banjir yang melanda kawasan itu, tak hanya merendam jalan, tetapi juga perumahan. Seperti Kompleks Perumahan Adipurayang baru kali ini dilanda banjirdengan ketinggian air antara 10-70 sentimeter (cm).

Menyikapi peristiwa itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial didampingi Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Didi Ruswandi meninjau lokasi banjir di Kecamatan Gedebage, Sabtu (25/1/2020).

Oded mengatakan, banjir baru kali ini melanda Kompleks Perumahan Adipura Gedebage. Sebanyak 259 kepala keluarga (KK) atau 1.100 warga yang menghuni kompleks perumahan itu, terdampak.

"Saya sudah minta ke pak Kadis PU dicek dilihat apa penyebabnya. Ini kan baru pertama kali. Pak Kadis PU (Didi Ruswandi) menyampaikan ada banyak hal. Bisa jadi di Sapan, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung banjir besar. Kami kaji lah dari mana (banjir). biasanya sejam dua jam banjir hilang," kata Oded.

Disinggung salah satu faktor penyebab banjir karena ada proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Sapan, Oded mengemukakan, Pemkot Bandung akan berkoordinasi dengan Pemkab Bandung dan pihak KCIC.

"Kalau kata pak Dansektor, (banjir) disebabbkan hujan besar dan air ke Sungai Cinambo. Ini (lantaran debit) air terlalu besar (sehingga melimpas menggenangi permukiman warga)," ujar Wali Kota.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, berdasarkan pendekatan alam, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan normal volume air sama, namun durasinya pendek.

"Artinya (hujan) datang besar secara sekaligus. Misalnya, curah hujan 100 milimeter seharusnya terbagi dalam enam bulan, tetapi pada tahun ini hanya berlangsung empat bulan," kata Didi.

Disinggung tentang proyek pembangunan KCJB, Didi mengemukakan, pihaknya tidak melihat sebagai sebuah kesalahan. "Tetapi akibat pembangunan infrastruktur itu, resapan hilang, sehingga air merendam permukiman warga. Ada proses pembangunan berjalan, hujan turun sekaligus," ujar dia.

Sementara itu, 10 personel Tim SAR Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Jabar disiagakan di Kompleks Adipura Gedebage. Selain membantu menanggulangi dampak banjir, mereka juga mengevakuasi warga terdampak ke tempat aman.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2217 seconds (0.1#10.140)