Banjir Kembali Landa Kabupaten Bandung, Ratusan Rumah Terendam

Jum'at, 24 Januari 2020 - 19:48 WIB
Banjir Kembali Landa Kabupaten Bandung, Ratusan Rumah Terendam
Warga Kecamatan Dayeuhkolot terpaksa beraktivitas menggunakan sampan lantaran permukiman dan jalan utama terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Citarum. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Empat kecamatan di Kabupaten Bandung, antara lain, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, dan Rancaekek kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Bandung Raya pada Kamis 23 Januari 2020 sore hinggga malam.

Bencana banjir yang melanda Rancaekek, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang selain merendam ratusan rumah, juga menyebabkan jalan utama tergenang sehingga sulit dilintasi kendaraan.

Banjir di kawasan selatan Bandung, Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, disebabkan selain akibat curah hujan yang tinggi, juga oleh meluapnya air Sungai Citarum.

"Hingga pukul 17.30 WIB, Jumat 24 Januari 2020, banjir masih merendam empat kecamatan itu," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Budi Budiman, Jumat (24/1/2020).

Budi mengemukakan, air menggenangi empat kawasan tersebut sejak Kamis 23 Januari 2020 pukul 20.00 WIB akibat intensitas hujan yang tinggi hampir merata di wilayah Kabupaten dan Kota Bandung. Suplai air lebih dominan dari Sungai Citarum dan Cikapundung.

Akibat tingginya curah hujan dan meluapnya dua sungai tersebut, ujar Budi, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, direndam banjir dengan tinggi muka air (TMA) berkisar antara 10 hingga 160 sentimeter (cm).

"Kemudian Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang berkisar antara 20-150 cm; Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah 10-120 cm; dan Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek 10-60 cm," ujar dia.

Akibat banjir merendam permukiman, tutur Budi, warga RW 04, 05, dan 14, Desa Dayeuhkolot terpaksa mengungsi ke Aula Balai Desa Dayuehkolot. Jumlah pengungsi di kecamatan ini sebanyak 23 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 71 jiwa. "Di antara pengungsi itu, sembilan orang lanjut usia (lansia), 5 balita, dan satu bayi," tutur Budi.

Budi mengungkapkan, sebanyak 9 KK atau 27 jiwa warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, mengungsi ke Gedung Inkanas. "Total pengungsi di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot sebanyak 63 KK atau 193 jiwa yang terdiri atas 22 lansia, 10 balita, 1 bayi," ungkap Kapusdalops BPBD Jabar.

Untuk menanggulangi bencana tersebut, kata Budi, BPBD Jabar dan BPBD Kabupaten Bandung terus mematau ketinggian TMA, melakukan assessment personel, menyiagakan tim BPBD Siaga di Posko Baleendah 10 personel, petugas Pusdalops Siaga 5 orang, dan tiga petugas siaga di shelter pengungsian Dayeuhkolot

Budi mengatakan, personel BPBD juga melakukan assessment dan evakuasi warga dan sebagian siaga di posko lapangan Gedung Eks Inkanas. "Kondisi terkini, Jalan Andir-Katapang belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat," pungkas Budi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5898 seconds (0.1#10.140)